Ranti: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 16:
|}}
'''Ranti''' atau '''leunca''' (''Solanum nigrum'' L.) adalah [[tumbuhan]] anggota suku terung-terungan ([[Solanaceae]]) yang buahnya dikenal sebagai sayuran dan juga menjadi bahan pengobatan. Tumbuhan ini berasal dari [[Asia Barat]]
(''European'') ''black nightshade''.
==Pemerian botani==
[[Terna]] atau [[perdu]] semusim atau tahunan, tergantung tempat hidupnya. Tumbuhan ini menyukai kawasan ladang atau kebun yang terang. Tingginya mencapai 120 cm. Batangnya cenderung tidak berkayu, ditutupi rambut halus. [[Daun]]nya dapat mencapai panjang 7 cm dan lebar 5 cm, bercangap di tepinya, dan permukaannya dapat ditutupi rambut. [[Bunga]] tersusun dalam rangkaian, [[mahkota bunga|mahkota]]nya brwarna putih kehijauan, dengan [[kepala sari]] kuning tegak, menutupi putiknya. [[Buah]]nya biasanya kecil, kurang dari satu cm diameternya, sewaktu muda berwarna hijau dan berangsur ungu pekat ketika masak.<ref>''Solanum nigrum'' plant profile, ''New South Wales Flora Online''[http://plantnet.rbgsyd.nsw.gov.au/cgi-bin/NSWfl.pl?page=nswfl&lvl=sp&name=Solanum~nigrum]</ref> Di India terdapat pula galur ya
Buah mengkal dan matang dapat mengandung racun, tergantung galurnya. Buah yang dapat dimakan berasal dari [[kultivar]] yang hanya mengandung racun dalam kadar yang rendah. Untuk itu, disarankan untuk tidak mengonsumsi buah ranti di sembarang tempat.
== Kegunaan ==
Telah digunakan sebagai obat-obatan lebih dari 2000 tahun yang lalu, di [[Indonesia]] ranti banyak dikonsumsi sebagai lalapan atau sayuran. Dalam [[bahasa Sunda]], ranti dikenal sebagai ''leunca''.
<!-- Sebagai obat, memiliki fungsi:
-Anti ulserogenik (berhubungan dengan lambung, system syaraf pusat).
-Anti neoplastik.
Baris 44 ⟶ 55:
-Buahnya untuk mengobati herpes simpleks juga anti rematik.
-Selain itu juga dipercaya dapat meningkatkan aliran darah ke penis namun di sisi lain mengurangi jumlah sperma, sehingga mengganggu kesuburan pria. Hal ini kabarnya telah diteliti di Univ Lambung Amangkurat.
-->
{{tumbuhan-stub}}
|