Sitoskeleton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Darkicebot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: simple:Cytoskeleton
ESCa (bicara | kontrib)
k wk lex
Baris 1:
[[Berkas:FluorescentCells.jpg|thumb|right|300px|Sitoskeleton eukariota. Aktin digambarkan dengan warna merah dan mikrotubulus dengan warna hijau. Struktur berwarna biru ialah [[inti sel]].]]
'''Sitoskeleton''' atau '''kerangka sel''' adalah jaring berkas-berkas [[protein]] yang menyusun [[sitoplasma]] [[eukariota]]. Jaring-jaring ini terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu [[mikrofilamen]], [[mikrotubulus]] (jamak: mikrotubuli), dan [[intermediat]] filamen perantara (''intermediate''). Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan saling berkoordinasi. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.<ref name=Alberts>Alberts B, <i>et.al.</i>. 2002. Molecular Biology of the Cell. Ney York:Garland Science ISBN 0-8153-3218-1</ref>
 
== Mikrofilamen (aktin) ==
Baris 11:
Tubulin dapat berpolimerisasi membentuk mikrotubulus. Percobaan polimerisasi dapat dibuat dengan campuran tubulin, [[larutan penyangga]], dan GTP pada suhu 37 °C. Dalam tahapannya, jumlah polimer mikrotubulus mengikuti kurva sigmoid. Pada fase ''lag'', tiap molekul tubulin berasosiasi untuk membentuk agregat yang agak stabil. Beberapa di antaranya berlanjut membentuk mikrotubulus. Saat elongasi, tiap subunit berikatan dengan ujung ujung mikrotubulus. Saat fase plato, (mirip fase log pada pembelahan sel), polimerisasi dan depolimerisasi berlangsung secara seimbang karena jumlah tubulin bebas yang ada pas-pasan.
 
== FilamenIntermediat intermediatfilamen ==
Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediat filamen memberi kekuatan mekanis pada sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel.<ref name=Alberts/>
 
=== Pembentukan filamen intermediat filamen ===
Pembentukan filamen intermediat filamen juga didasarkan pada polimerisasi filamen. Dua monomer filamen bergabung membentuk struktur <i>coil</i>. Dimer ini akan bergabung dengan dimer lainnya membentuk tetramer, tetapi posisinya saling tidak paralel. Ketidakparalelan ini membuat tetramer dapat berasosiasi dengan tetramer lain (mirip struktur penyusunan batu bata). Pada akhirnya, tetramer-tetramer bergabung membentuk sebuah <i>array</i> heliks.<ref name=Alberts/>
 
== Struktur bentukan sitoskeleton ==