Perfilman Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kateg
Faithtear (bicara | kontrib)
k typo
Baris 5:
Hal tersebut berlangsung sampai pada awal abad baru, muncul film [[Petualangan Sherina]] yang diperankan oleh [[Sherina Munaf]], [[penyanyi]] cilik penuh bakat Indonesia . Film ini sebenarnya adalah film [[musikal]] yang diperuntukkan kepada anak-anak. [[Riri Riza]] dan [[Mira Lesmana]] yang berada di belakang layar berhasil membuat film ini menjadi tonggak kebangkitan kembali perfilman Indonesia. Antrian panjang di bioskop selama sebulan lebih menandakan kesuksesan film secara komersil.
 
Setelah itu muncul film film lain yang lain dengan segmen yang berbeda-beda yang juga suskessukes secara komersil, misalnya film [[Jelangkung_(film)|Jelangkung]] yang merupakan tonggak trend film horror remaja yang juga bertengger di bioskop di Indonesia untuk waktu yang cukup lama. Selain itu masih ada film [[Ada Apa dengan Cinta]] yang mengorbitkan sosok [[Dian Sastrowardoyo]] dan [[Nicholas Saputra]] ke kancah perfilman yang merupakan film ''romance'' remaja. Sejak saat itu berbagai film dengan tema serupa yang dengan film Sherina (film oleh [[Joshua]], [[Tina Toon]]), yang mirip dengan Jelangkung (Di Sini Ada Setan, Tusuk Jelangkung), dan juga ''romance'' remaja seperti [[Biarkan Bintang Menari]], [[Eiffel I'm in Love]]. Ada juga beberapa film dengan tema yg agak berbeda seperti [[Arisan_(film)|Arisan]] oleh [[Nia Dinata]].
 
Selain film-film komersil itu juga ada banyak film film non komersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana yang berjudul [[Daun di Atas Bantal]] yang menampilkan duet Dian Sastrowardoyo dengan [[Christine Hakim]]. Ada juga film-film [[Garin Nugroho]] yang berjudul, [[Ijinkan Aku Menciummu Sekali Lagi]]. Masih ada juga film [[Marsinah]] yang penuh kontroversi karena diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti [[Beth]], [[Novel tanpa huruf R]], [[Kualitet2]] yang turut memainkan perannya dalam kebangkitan film Indonesia.