Cecek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika ! |
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{untuk|artikel tentang reptil|Cecak}}
'''Cecek''' (lafal: /
▲| Image = P. Cecek, aksara Bali.png
▲'''Cecek''' (lafal: /cə-cək/) adalah salah satu pangangge tengenan (lambang yang melekati suatu huruf) dalam [[aksara Bali]] yang melambangkan bunyi /ŋ/ (ng). Cecek bisa ditulis di akhir kata dan di tengah kata, tergantung aturannya. Cecek merupakan pengganti huruf [[Nga (aksara Bali)|Nga]] yang dilekati oleh [[adeg-adeg]].<ref>Tinggen, hal. 31.</ref>
== Fungsi ==
Fungsi cecek sama seperti tanda anuswara dalam huruf [[Dewanagari]].<ref>Surada, hal. 3</ref> Cecek memberi efek agar suatu [[Aksara Bali#aksara Wianjana|aksara wianjana]] (huruf konsonan) mendapat bunyi sengau dari pengucapan /ŋ/ (ng). Contohnya, kata "pasa" bila dilekati oleh cecek maka menjadi "pasang"; kata "sara" bila dilekati oleh cecek maka menjadi "sarang"; kata "lara" bila dilekati oleh cecek maka menjadi "larang"; dll. Aturan ini dianjurkan agar tidak perlu memberi adeg-adeg pada aksara "Nga".
== Aturan penggunaan ==
Baris 29 ⟶ 21:
! align=center| Keterangan
|-
| [[Berkas:Pasang Bali Correct.png|55px|center|Pasang|alt=|link=]]
| align=center| <big>'''Pa – sa – ng'''</big>
| Penulisan kata "pasang" yang benar dengan menggunakan aksara Bali. Jika dieja, kata tersebut dibentuk dari huruf [[Pa (aksara Bali)|Pa]], [[Sa danti|Sa]], dan tanda cecek (bunyi Ng). Suku kata terakhir dibubuhi tanda cecek agar dibaca "ng".
|-
| [[Berkas:Pasang Bali Wrong.png|90px|center|Pasang|alt=|link=]]
| align=center| <big>'''Pa – sa – ng'''</big>
| Penulisan kata "pasang" yang salah dalam aksara Bali. Huruf Nga tidak perlu dibubuhi tanda adeg-adeg agar dibaca Ng. Dianjurkan memakai tanda cecek.
Baris 50 ⟶ 42:
{| class=wikitable
|-
| bgcolor=white| [[Berkas:Usage of cecek.png|left|450px|Contoh penggunaan cecek.|alt=|link=]]
{{br}}
|}
|