Wangsa Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Menurut [[Babad Tanah Jawi]], wangsa Mataram merupakan keturunan dari [[Ki Ageng Sela]] lewat cucunya, [[Ki Ageng Pemanahan]]. Tokoh yang terakhir ini adalah [[ayah]] dari [[Panembahan Senapati]], raja pertama Mataram. Ki Ageng Sela sendiri diriwayatkan merupakan keturunan dari [[Brawijaya V]], raja terakhir [[Majapahit]] menurut versi [[babad]].
 
Setelah Perang Suksesi Jawa usai, terbentuklah tiga kerajaan: dua di antaranya menjadi pewaris penuh wangsa Mataram ([[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta]]) dan satu keadipatian ([[Mangkunegaran]]). Sultan pertama Yogyakarta, Mangkunegara I, dan penguasa Kasunanan Surakarta pada masa itu semuanya masih bersaudara. Ketika [[Inggris]] berkuasa di Hindia-Belanda, [[Raffles]] menempatkan [[Paku Alam I|Pangeran Natakusuma]], putra [[Sultan Hamengkubuwana I]], sebagai raja keadipatian baru, [[Pakualaman]], sebagai balas jasa atas bantuannya membantu perlawanan Kesultanan Yogyakarta atas kekuasaan Inggris. Para penguasa kedua pewaris penuh wangsa Mataram berhak dimakamkan di [[Astana Imogiri|Pemakaman Raja-raja Imogiri]].