Mohammad Yamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Teddy s (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
|imagesize =
|caption =
|office = Menteri Komunikasi dan Informatika Republik IndonesiaPenerangan|Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia
|order = 14
|term_start = [[6 Maret]] [[1962]]
Baris 12:
|predecessor = [[Maladi]]
|successor = [[Roeslan Abdulgani]]
|office2 = Menteri Pendidikan, NasionalPengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia|Menteri Pendidikan Nasional Indonesia
|order2 = 8
|term_start2 = [[30 Juli]] [[1953]]
Baris 20:
|predecessor2 = [[Bahder Djohan]]
|successor2 = [[R.M. Suwandi]]
|office3 = Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaKehakiman Republik Indonesia|Menteri Hukum dan HAM Indonesia
|order3 = 6
|term_start3 = [[27 April]] [[1951]]
Baris 61:
 
=== Politik ===
Pada tahun [[1932]], Yamin memperoleh ijazahnya dalam bidang [[hukum]] di [[Jakarta]]. Ia kemudian bekerja dalam bidang [[hukum Internasional]] di Jakarta sehingga tahun [[1942]]. Karir politiknya dimulai dan beliau giat dalam gerakan-gerakan nasionalis. Pada tahun [[1928]], [[Kongres Pemuda II]] menetapkan [[bahasa Indonesia]], yang berasal dari [[bahasa Melayu]], sebagai bahasa gerakan nasionalis Indonesia. Melalui pertubuhan [[Indonesia Muda]], Yamin mendesak supaya bahasa Indonesia dijadikan asas untuk sebuah bahasa kebangsaan. Oleh itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi serta alat utama dalam kesusasteraan inovatif.
 
Semasa pendudukan [[Jepang]] antara tahun [[1942]] dan [[1945]], Yamin bertugas denganpada [[Pusat Tenaga Rakyat]] (PUTERA), sebuah organisasi nasionalis yang disokong oleh pemerintah Jepang. Pada tahun 1945, beliau mencadangkan bahwa sebuah [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] (BPUPKIBPUPK) diasaskan serta juga bahwa negara yang baru harus merangkumi [[Sarawak]], [[Sabah]], [[Semenanjung Malaya]], [[Timor Portugis]], serta juga kesemua wilayah [[Hindia Belanda]]. [[Sukarno]] yang juga merupakan anggota BPUPKIBPUPK menyokong Yamin. Sukarno menjadi [[presiden Republik Indonesia]] yang pertama pada tahun 1945, dan Yamin dilantik untuk jabatan-jabatan yang penting dalam pemerintahannya.
 
Yamin meninggal dunia di Jakarta dan dikebumikan di [[Talawi]], sebuah kota [[kecamatan]] yang terletak 20 kilometer dari ibu kota [[Kabupaten Sawahlunto]], Sumatera Barat.
Baris 86:
{{Kotak_mulai}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Menteri Kehakiman Republik Indonesia|Menteri Kehakiman]] | tahun = 1951 - 1952 | pendahulu = [[Wongsonegoro]] | pengganti = [[Lukman Wiriadinata]]}}
{{Kotak_suksesi | jabatan = [[Daftar Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan"]] | tahun = 1953 - 1955| pendahulu = [[Bahder Djohan]] | pengganti = [[RM Suwandi]]}}
{{kotak suksesi | jabatan = [[Menteri "Penerangan", sekarang "Komunikasi dan Informatika" Republik Indonesia|Menteri Penerangan]] | pendahulu = [[Maladi]] | pengganti = [[Roeslan Abdulgani]] | tahun = 1962-1963 }}
{{Kotak_selesai}}
 
Baris 98:
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Sawahlunto]]
[[Kategori:Menteri "Kehakiman", sekarang "Hukum dan Hak Asasi Manusia" Indonesia]]
[[Kategori:Menteri "Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan", sekarang "Pendidikan Nasional" Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Penerangan Indonesia]]
 
[[en:Muhammad Yamin]]
[[fi:Muhammad Yamin]]
[[ms:MohammadMuhammad Yamin]]