Bulu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: ga:Cleite |
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
Walaupun burung menggunakan bulu pelepah untuk terbang, beberapa [[dinosaurus berbulu|dinosaurus]] telah ditemukan dengan bulu pada anggota badan mereka yang tidak mungkin berfungsi untuk terbang. Satu teori adalah bulu ini berkembang pada dinosaurus sebagai suatu cara ''penebat''; dinosaurus kecil itu kemudian menghasilkan bulu yang lebih panjang yang membantu mereka meluncur, yang kemudiannya memulai proses evolusi yang menghasilkan burung proto [[Archaeopteryx]] dan [[Microraptor]].
== Pengelompokan dan struktur ==
Sebagian besar unggas memiliki dua bentuk bulu dasar: ''bulu luar'' (''pluma'', jamak ''plumae'') yang berstruktur menyirip dan tampak dari luar dan ''bulu dalam'' (''plumula'', jamak ''~-e'') yang berada di dalam lapisan bulu luar dan tidak berstruktur (terurai). Beberapa burung memiliki bulu tipe yang lain, yang berbentuk seperti rambut dan disebut ''filopluma'' (jamak: ~-e). Jenis bulu ini, bila ada, mengisi bagian bulu dalam yang lembut. Pada beberapa [[burung pengicau]] (Passeriformes), filoplumae tampak membentuk sayap kontur di leher.
Bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk sayap unggas disebut sebagai ''remiges'', sementara bulu-bulu luar yang tumbuh membentuk ekor disebut ''rectrices'' (tunggal: ''rectrix''). Keduanya merupakan bulu-bulu yang penting dalam menentukan kemampuan terbang.
<!-- In some passerines filoplumes arise exposed beyond the contour feathers on the neck.[1] The remiges, or flight feathers of the wing, and rectrices, the flight feathers of the tail are the most important feathers for flight. A typical vaned feather features a main shaft, called the rachis. Fused to the rachis are a series of branches, or barbs; the barbs themselves are also branched and form the barbules. These barbules have minute hooks called barbicels for cross-attachment. Down feathers are fluffy because they lack barbicels, so the barbules float free of each other, allowing the down to trap much air and provide excellent thermal insulation. At the base of the feather, the rachis expands to form the hollow tubular calamus (or quill) which inserts into a follicle in the skin. The basal part of the calamus is without vanes. This part is embedded within the skin follicle and has an opening at the base (proximal umbilicus) and a small opening on the side (distal umbilicus).[8]
Hatchling birds of some species have a special kind of natal down (neossoptiles) and these are pushed out when the normal feathers (teleoptiles) emerge.[1]
Flight feathers are stiffened so as to work against the air in the downstroke but yield in other directions. It is noted that the pattern of orientation of β-keratin fibers in the feathers of flying birds differs from that in flightless birds. The fibers are better aligned in the middle of the feather and less aligned towards the tips.[9][10] -->
{{Link FA|sv}}
|