Kerajaan Tungning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
+
Rintojiang (bicara | kontrib)
+
Baris 62:
Pada tanggal [[25 Januari]] [[1662]], Koxinga melancarkan serangan besar dari [[Nankunsheng]] (di [[Beimen, Kabupaten Tainan]] sekarang). Sejumlah 2500 meriam diletuskan menyebabkan sebagian Kastil Zeelandia hampir rata dengan tanah. Dua hari kemudian, Coyett memutuskan untuk menyerah dan berunding dengan Koxinga. Tanggal [[1 Februari]] 1662, Coyett menandatangani perjanjian untuk menyerahkan administrasi Taiwan kepada Koxinga.
 
Dalam pada itu, tidak ada seorang tentara VOC yang ditawan dibunuh oleh Koxinga setelah perundingan tersebut. Seluruh tentara VOC kemudian pulang ke Batavia.
 
=== Ekspansi wilayah ===
 
Setelah mengalahkan tentara VOC, Koxinga kemudian melancarkan serangan-serangan untuk memperluas wilayah pengaruh militer dan politik. Serangan ini ditujukan kepada [[Suku Aborigin Taiwan|suku aborigin]] yang telah mendiami Taiwan sejak lama. Tak lama, Koxinga telah berhasil menguasai seluruh wilayah yang dikenal sebagai Tainan sekarang.
 
Tidak sampai setahun setelah penaklukan Taiwan, Koxinga meninggal karena sakit. Anaknya, [[Zheng Jing]] kemudian menggantikannya sebagai Raja Yanping. Zheng Jing meneruskan maklumat Koxinga untuk merebut kembali Cina daratan yang pada saat itu telah dikuasai oleh Dinasti Qing.
 
Beberapa serangan ke daratan dilancarkan dan sampai pada tahun [[1680]], kekalahan di Fujian menyebabkan Zheng Jing memutuskan untuk mundur dari Kinmen untuk berkonsentrasi di Taiwan.
 
Zheng Jing meninggal pada tahun [[1681]] dan mewariskan tahta kepada anak sulungnya Zheng Kezang. Namun, [[Zheng Kezang]] dibunuh oleh [[Feng Xifan]] dan [[Liu Guoxuan]] yang menginginkan anak kedua Zheng Jing, [[Zheng Kesuang]] meneruskan tahta.
 
 
[[Kategori:Bekas negara di Asia Timur]]