Gunung Tandikat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
OrophinBot (bicara | kontrib)
clean up, using AWB
Baris 16:
'''Gunung Tandikat''' yang bertipe [[stratovolcano]] ini dikenal juga dengan nama ''Tandikai, Tandike''.
 
Berdiri tegak dengan ketinggian 2438 Mdpl. Gunung ini membentang di dataran tinggi [[Minangkabau]] [[Sumatra Barat]], kira – kira 7.5  km dari [[kota Padang Panjang]], Kota ini dikenal sebagai kota yang mempunyai suhu terdingin di Sumatera Barat.
 
Gunung ini membentang lebar kearah selatan, dan disebelahdi sebelah barat berbatasan dengan [[Danau Maninjau]], salah satu danau yang terkenal di Sumatera Barat .Sementara disebelahdi sebelah utara gunung ini berdampingan dengan [[Gunung Singgalang]], dan sebelah timur merupakan gugusan ''volcanic Tersier'' yang sudah tua.
 
== Pendakian ==
Gunung ini sangat jarang sekali didaki dan [[hewan]] [[Harimau Sumatera]] masih bisa ditemui pada [[hutan]] Gunung Tandikat ini.
 
Untuk mendaki gunung ini butuh alat dan kemampuan [[navigasi]] yang memadai. Keadaan jalan setapaknya tidak jelas dan bahkan kadang-kadang menghilang. serta hutannya masih rapat dan lembab, selain itu pada ketinggian sekitar 650 m -1700 m dpl, pada jalan setapaknya yang banyak sekali terdapat pacet, hal-hal diatasdi atas membuat gunung ini menjadi tantangan tersendiri bagi individu petualang yang selalu mencari hal yang baru.
 
Tandikat juga merupakan bagian dari 3 puncak gunung di [[Minangkabau]] yang dikenal dengan [[Puncak-puncak Tri Arga]] (yaitu [[Singgalang]], [[Marapi]] dan [[Tandikat]]).
Baris 32:
Pendakian dilakukan dari [[lembah Anai]] ''Resort'' merupakan jalur rintisan pendakian menuju ke puncak Tandikat.
 
Pada tahun 1998 pernah dirintis sebuah jalur pendakian dari titik ini oleh tim [[Mapala Unand]] dengan waktu tempuh 5 hari pendakian dan 2 hari turun.Yaitu dimulai dari ''Tower'' [[Satelindo]] dikawasandi kawasan Anai Resort [[koordinat]] 00°28’52,6” LS , 100°19’14,4” BT dengan [[elevasi]] 665 mdpl. Dari sisi barat lurah dalam, menuju kearah utara melalui jalan setapak sampai ke Puncak, namun jalan sangat rumit karena [[belukar]] yang rapat dan didominasi oleh [[pakis]] dan [[rotan]]. perlu pengantar serta harus menyeberang banyak [[anak sungai]] yang diwaktu [[hujan]] akan menjadi aliran [[sungai]] yang cukup deras menjadi kesulitan tersendiri untuk melewatinya. kemudian tiba di [[air terjun Lurah]] dalam sekitar 45 menit jalan santai dari ''tower''.
 
Air terjun lurah sangat alami karena memang benar-benar ditengahdi tengah [[rimba]] dan tidak pernah orang untuk mengunjunginya , tingginya sekitar 25 meter dan dibawahnyadi bawahnya membentuk kolam yang cukup dalam, cukup sulit untuk turun ke air terjun tersebut. Yang menarik air terjun ini juga merupakan daerah perlintasan [[hewan primata]] [[Siamang]] dan [[Simpai]] di daerah ini.
 
Dari sini perjalananan dilanjutkan dengan menyusuri kearah barat menuju punggungan diatasdi atas sungai [[Paraman Sani]], sungai yang airnya diambil sebagai sumber air untuk Anai Resort.tim pendaki akan sedikit terbantu dengan mengikuti jalur yang sudah tersedia sd ketinggian 867 mdpl. Dari sini dilanjutkan hingga melewati [[Bukit Sangkur]], dipuncak Bukit Sangkur ini akan terlihat [[lembah]] yang sangat indah dan sungai Paraman Sani yang membelah gunung Tandikat dan [[gunung Gadang]]. Dari tebing gunung Tandikat akan banyak melihat air terjun, dan semakin banyak jika hujan turun.
 
Diketinggian 1000 mdpl hingga 1500 mdpl rute yang ditempuh sangat curam bisa mencapai 85° hingga 90° tingkat kemiringannya, jika cuaca cerah dititik tertentu [[pungguan]] tersebut terbuka sehingga bisa dilihat keindahan pemandangan [[kota Pariaman]] dan batas pantainya dengan jelas. Pada ketinggian (1200 mdpl) punggungan tipis dan jurang yang mengangga dikanandi kanan kirinya mendominasi jalurnya.
 
== Demografi ==
Gunung Tandikat tidak terlalu tinggi, mempunyai daerah [[pemukiman]] yang berada agak jauh di luar [[kawasan rawan bencana]]. Hanya ada beberapa [[kampung]] ([[desa]]) yang berada pada kawasan rawan bencana I, yaitu: desa-desa yang berada di bagian selatan, karena bukaan kawahnya cenderung ke bagian selatan, sehingga banyak sungai yang berhulu dari puncak. Sedangkan perkampungan lain umumnya terletak pada daerah punggungan yang berjarak lebih dari 6  km dari pusat [[erupsi]] dan relatif aman terhadap bahaya aliran, hanya kemungkinan terjangkau oleh jatuhan [[piroklastik]] yang diperkirakan dapat mencapai 8  km dari pusat erupsi.
 
== Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi ==
Baris 52:
Hingga tahun 2006 gunung ini belum pernah meletus, keadaan puncaknya banyak ditumbuhi oleh pohon dan semak-semak membuat sedikit susah dan harus merintis jalan menuju puncak. Selain itu kita bisa menuruni [[kawah]] gunung, dan didasar kawah gunung ini terdapat beberapa lubang kecil [[kepundan]] yang mengeluarkan [[asap]] [[belerang]] serta berbunyi menderu. Pada dasar kawah ini cukup luas dan bisa mendirikan [[tenda]]. Selain itu jga terdapat [[telaga]] kecil tapi airnya berasa belerang.
 
Di sekitar G. Tandikat ini terdapat banyak [[air terjun]] baik yang musiman maupun permanen. Selain sungai yang sangat jernih karena memang nyaris tidak terdapat sama sekali endapan [[lumpur]] didalamnyadi dalamnya.
 
Di kawasan hutan lindung nya segala jenis [[hewan liar]] yang masih sangat mudah ditemui, [[rangkong]], [[simpai]] dan [[siamang]] akan senantiasa menyertai perjalan mendaki gunung Tandikat dari daerah Anai ''Resort.'' Gunung Tandikat yang tinggi puncaknya mencapai 2438 m dpl. Merupakan pilihan yang cukup menarik buat orang-orang yang suka dengan [[wisata petualangan]].
Baris 63:
[[Desa]] ini terletak tidak jauh dari [[Kota Bukittinggi]] dan bisa dicapai dengan angkutan pedesaan. Rute yang paling mudah ditempuh adalah dari [[desa Singgalang Ganting]]. Disepanjang jalan setapak menuju puncak beberapa kali kita akan menjumpai sungai kecil.
 
{{Gunung di Indonesia}}
 
{{Gunung di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Tandikat, Gunung}}
 
[[Kategori:Gunung di Sumatera Barat]]