Kapal perang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Loveless (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: an:Vaixiello
OrophinBot (bicara | kontrib)
clean up, removed stub tag using AWB
Baris 1:
{{terjemah|Inggris}}
{{Refimprove|date=Maret 2010}}
{{refimprove}}
{{rapikan}}
 
 
'''Kapal perang''' adalah [[kapal]] yang digunakan untuk kepentingan [[militer]] atau [[angkatan bersenjata]]. Umumnya terbagi atas [[kapal induk]], [[kapal kombatan]], kapal patroli, [[kapal angkut]], [[kapal selam]] dan [[kapal pendukung]] yang digunakan angkatan laut seperti kapal [[tanker]] dan [[kapal tender]]. Di beberapa negara yang memiliki lautan yang membeku pada musim tertentu seperti Rusia dan Finlandia misalnya, [[kapal pemecah es]] juga digunakan.
Baris 12 ⟶ 11:
Selain itu, ada pula yang menggunakan kapal-kapalnya untuk merompak atau menjarah negeri-negeri lain melalui perairan. Bangsa [[Viking]] dari [[Skandinavia]], banyak menjelajah lautan ke kawasan lain dengan kapal-kapal yang dikenal sebagai "[[Viking Longship]]" yang dirancang khusus. Pada masa penjelajahan, kapal-kapal dagang dirancang khusus menjadi [[kapal perang layar]]sehingga dapat pula mengangkut persenjataan seperti meriam, baik untuk sarana membela diri dari serangan bajak laut, ataupun bahkan untuk menguasai kawasan yang diinginkannya. Banyak bangsa barat seperti Spanyol dan Portugal menggunakan kapal perang layar jenis galleon yang digunakan untuk menjelajah samudera, mengangkut hasil dagangan atau bahkan jarahan sekaligus digunakan untuk berperang baik terhadap armada dagang saingannya, bajak laut, atau bahkan penguasa lokal yang tidak tunduk pada keinginannya. Pada abad-abad yang diawali dengan penjelajahan inilah yang kemudian berlanjut menjadi abad penjajahan terhadap bangsa lain dan mendirikan koloni-koloni baru.
 
Pada masa sekarang ini, khususnya negara-negara yang memiliki kawasan perairan, kebutuhan membangun Angkatan Laut dan kapal-kapal perang adalah penting. Yang kemudian disesuaikan dengan kemampuan dan kesanggupan masing-masing negara. Sebagaimana Angkatan Udara, pembangunan Angkatan Laut bergantung pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di dunia perairan. Selain itu, membangun angkatan laut membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar. Tidak hanya untuk membangun jumlah armada yang dibutuhkan, melainkan juga untuk menjaga agar armada yang ada dapat beroperasi dengan baik. Umumnya, kemampuan negara-negara dalam menjaga kelangsungan operasi Angkatan Lautnya juga bergantung pada kemampuan perekonomian suatu negara. Namun juga dapat berarti bahwa mengoperasikan angkatan laut yang kuat juga dapat dianggap atau dipandang sebagai investasi untuk menjaga perekonomiannya. Untuk itu, kelangsungan kehidupan Angkatan Laut termasuk pula [[Angkatan Udara]] juga bergantung bagaimana kebijakan politik dan ekonomi termasuk pandangan suatu negara terhadap perkembangan politik kawasan yang pada saat ini dikenal sebagai [[geopolitik]]. Hal yang berbeda dengan [[Angkatan Darat]] [[dimana]] personel yang dipersenjatai, Angkatan Laut dan Angkatan Udara menganut filosofi "senjata yang diawaki". Manajemen dalam Angkatan Laut dan Angkatan Udara berbeda dengan Angkatan Darat.
 
Sebagai gambaran, besarnya biaya untuk menjaga agar armada Angkatan Laut tetap beroperasi, dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Untuk melayarkan sebuah kapal jenis [[fregat]] kelas [[Van Speijk]], membutuhkan 560 ton [[avtur]] yang harus disiapkan untuk satu minggu. Jumlah ini baru memadai, kalau kecepatan ekonomis sebesar 15 [[knot]] dipertahankan. karena dengan kecepatan penuh 30 knot menghabiskan 4 ton bahan bakar perjamnya. Sumber-sumber lain menyebutkan bahwa biaya untuk satu bulan kapal perang kelas Van Speijk ini beroperasi sama dengan biaya operasional satu batalyon pasukan darat selama setengah tahun. Dengan penemuan dan perkembangan teknologi dirgantara seperti adanya [[helikopter]] dan [[pesawat tempur]] yang dirancang khusus untuk kegiatan operasi Angkatan Laut, maka jarak jangkau sekaligus manajemen operasi armada dapat dioptimalkan, karena [[pesawat terbang]] dan helikopter dapat memperluas jangkauan pengawasan dan penangkal dengan kemampuan radar dan persenjataan yang dimiliki.
 
Perkembangan teknologi juga memungkinkan setiap angkatan bersenjata termasuk angkatan laut setiap negara dapat mengoperasikan armadanya sesuai dengan kebutuhan namun dengan daya pukul yang tidak kalah dengan negara yang memiliki angkatan laut besar. Angkatan laut dibanyakdi banyak negara, mengoperasikan kapal-kapal patroli yang dilengkapi dengan [[rudal]] dan [[torpedo]] dan kapal perang bertipe [[korvet]] yang dianggap cukup untuk menjaga wilayah perairannya. Sejarah mencatat, kapal-kapal kecil dan pesawat terbang yang dilengkapi dengan rudal antikapal khusus mampu menghancurkan armada angkatan laut lawan. Dalam [[Perang Dunia II]], kapal perang sekelas battleship seperti [[Bismark]], [[IJNS Yamato]], HMS Price of Wales dan HMS Repulse ditenggelamkan dengan serangan torpedo dan bom yang diluncurkan dari pesawat udara. Kapal-kapal berukuran besar milik armada kekaisaran [[Jepang]] banyak dihancurkan atau dirusak oleh torpedo yang diluncurkan oleh [[Motor Torpedo Boat]] milik Angkatan Laut [[Amerika Serikat]] dalam pertempuran di selat Surigao, [[Filipina]]. Dalam [[perang enam hari]], kapal jelajah [[Israel]], Elliat dihancurkan oleh rudal rudal [[SS-N2 Styk]] yang diluncurkan oleh [[kapal patroli cepat kelas Komar]] milik [[Mesir]]. Serta kapal perang [[Inggris]], [[HMS Shiffield]] yang dihancurkan oleh rudal [[exocet]] milik [[Argentina]] dalam [[perang Malvinas]].
 
== Perkembangan Teknologi ==
Baris 25 ⟶ 24:
Dibutuhkannya materal atau bahan yang kuat untuk menahan tembakan meriam membuat industri kapal menggunakan bahan baja sebagai konstruksi dasar dan lambung kapal yang memunculkan kapal perang jenis ironclad yang berkembang menjadi kapal perang yang dikenal dewasa ini.
 
Sebagai tenaga penggerak, berkembang mulai dari layar dan pendayung, [[mesin uap]] yang menggunakan bahan-bakar [[batu bara]] dan [[mesin diesel]] yang menggunakan [[bahan bakar minyak]]. Peralihan dari bahan bakar batu bara menjadi bahan bakar minyak ini sebenarnya menjadi dasar pemikiran munculnya konsep ketahanan energi. Konsep ini muncul dari pemikiran [[Winston Churchill]] yang kemudian menjadi [[perdana menteri]] Inggris, tentang bagaimana mendapatkan pasokan bahan bakar minyak untuk armada Inggris dan menjaganya, [[dimana]] pada saat itu dan bahkan hingga saat ini, bahan bakar minyak adalah komoditi yang langka, namun cukup praktis untuk teknologi mesin dan propulsi. Penemuan nuklir dan reaktor nuklir, memungkinkan upaya untuk menjadikan nuklir menjadi bahan bakar kapal khususnya sejak era paska perang dunia kedua yang akhirnya berkembang muncul menjadi kapal bertenaga nuklir seperti kapal induk, kapal jelajah dan kapal selam. Tercatat [[USS Nautilus]] menjadi kapal selam nuklir pertama di dunia. Keunggulan tenaga nuklir memungkinkan armada kapal dapat berlayar dalam jangka waktu cukup lama.
 
Perkembangan lain yang juga mewarnai kapal perang adalah penemuan [[radio]], [[telegraf]], [[radar]], [[sonar]] dan sarana komunikasi dan navigasi yang memungkinkan kapal perang melakukan deteksi, komunikasi termasuk penyadapan yang semakin maju dan semakin teliti. Selain itu, perkembangan persenjataan mulai dari [[meriam]] hingga [[roket]], [[rudal]], [[ranjau]] dan [[torpedo]] membuat kapal-kapal perang memiliki banyak fungsi sehingga pembagian kelas dan peranan menjadi semakin kabur.
 
 
== Proyeksi Kekuatan Laut ==
Baris 36 ⟶ 34:
=== Brown Water Navy ===
 
Brown Water Navy adalah angkatan laut dengan kekuatan yang bisa melindungi serta mempertahankan wilayah perairan di sekitar pantai yang dikenal sebagai zona lithoral. Wilayah ini mencakup pesisir hingga laut lepas pantai berjarak ratusan mil. Wilayah inii merupakan bagian terdalam dari wilayah kemaritiman suatu negara dan disinilahdi sinilah terkonsentrasi hiruk pikuk lalu lintas lepas pantai serta kapal-kapal dari penegak hukum seperti polisi perairan, [[bea-cukai]] dan lain-lain.
 
Kekuatan Brown Water Navy umumnya terdiri atas kapal-kapal patroli dengan persenjataan defensif seperi meriam untuk tugas mendasar seperti operasi pantai dan perlindungan kegiatan ekonomi di perairan. Belakangan, dalam perkembangannya, kapal-kapal patroli tersebut dilengkapi dengan rudal-rudal ofensif anti kapal permukaan dan/atau torpedo dan didukung oleh kapal kombatan yang didukung dengna rudal-rudal serta torpedo untuk fungsi semacam itu. Kapal-kapal patroli cepat rudal atau torpedo sudah sangat memadai untuk fungsi-fungsi semacam itu.
Baris 42 ⟶ 40:
=== Green Water Navy ===
 
Satu tingkat lebih tinggi dari Brown Water Navy adalah Green Water Navy, [[dimana]] angkatan lautnya harus dapat memiliki kekuatan yang diproyeksikan hingga ke perairan antara batas terluar Brown Water hingga batas terluar laut dangkal, wilayah kepulauan dan pulau-pulau terluar dari suatu negara. Dimensi jangkauannya bisa mencapai ribuan mil. Kekuatannya berupa Kapal cepat rudal dan torpedo yang mampu menjangkau jarak 2000 mil. Selain itu juga memerlukan kapal jenis [[korvet]] dan [[fregat]] atau yang lebih besar dari itu termasuk [[kapal selam]], karena kekuatan ini harus bisa diproyeksikan hingga perairan terluar dan perairan regional.
 
=== Blue Water Navy ===
 
Blue Water Navy [[dimana]] proyeksi kekuatannya sudah menjangkau samudera dan perairan antar benua. Untuk menggambarkan kekuatannya dapat merujuk pada Angkatan Laut Amerika Serikat. Dengan kekuatan seperti itu, mereka dapat memproyeksikan kehadiran kapal perangnya hingga ke seluruh penjuru dunia dengan gugus tugas [[kapal induk]] yang terdiri dari kapal induk sebagai inti, kapal jelajah, kapal selam dan kapal pendukung. Dengan kekuatan Blue Water Navy, Amerika Serikat dapat menghadirkan negaranya diperairan sebagai fungsi diplomasi dan politik.
 
Selain Amerika Serikat, beberapa negara besar seperti [[Inggris]], [[Perancis]] dan [[Rusia]], juga menghadirkan kekuatan lautnya meski dengan kepentingan diplomasi yang berbeda. Inggris, yang pernah dikenal dengan penguasa lautan, kini menghadirkan gugus operasionalnya dengan kapal induk yang lebih kecil, karena diarahkan untuk pertempuran antikapal selam. Sementara Rusia, sebagai inti dari [[Uni Soviet]] dulunya, lebih banyak menghadirkan kekuatan laut di penjuru dunia dengan [[kapal selam]] bertenaga nuklir.
Baris 72 ⟶ 70:
 
* The Deadliest fast Attack Craft, Kapal-Kapal Cepat nan Mematikan, Edisi Koleksi Angkasa No. XLIII 2007
 
 
 
== Lihat pula ==
Baris 83 ⟶ 79:
 
{{Technology}}
{{teknologi-stub}}
{{militer-stub}}
 
[[Kategori:Kapal perang| ]]