Teori kritis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Teori Kritis''' Merupakan salah suatu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda seperti pemikiran Aritoteles, Foucoult, [[Gad...' |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
Pada dasarnya, esensi [[Teori Kritis]] adalah [[konstruktivisme]], yaitu memahami keberadaan struktur-stuktur [[sosial]] dan [[politik]] sebagai bagian atau produk dari intersubyektivitas dan pengetahuan secara alamiah memiliki karakter [[politis]], terkait dengan kehidupan sosial dan politik. Sifat politis pengetahuan ini berkembang dari atau dipengaruhi oleh tiga pemikiran yang berbeda.
*Pertama, pemikiran [[Kant]] mengenai keterbatasan pengetahuan, yaitu bahwa manusia tidak dapat memahami dunia secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja [[(parsial)]].
*Kedua, pemikiran [[Hegel]] dan [[Marx]] bahwa teori dan pembentukan teori tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Ilmuwan harus melakukan refleksi terhadap teori atau proses pembentukan teori tersebut. *Ketiga, pemikiran [[Horkheimer]] yang membedakan teori ke dalam dua kategori, yakni tradisional dan kritis. Teori [[tradisional]] menganggap adanya pemisahan antara teoretisi dan obyek kajiannya. Artinya, teori tradisional berangkat dari asumsi mengenai keberadaan realitas yang berada di luar pengamat, sementara teori kritis menolak asumsi pemisahan antara subyek-obyek dan berargumen bahwa teori selalu memiliki dan melayani tujuan atau fungsi tertentu <ref>Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurhayati. 2009. Handout 6 Teori Kritis. Program Pascasarjana Ilmu Politik. FISIP UGM Yogyakarta <
{{reflist}}
== Referensi ==
|