Teori kritis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
46Agung (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
46Agung (bicara | kontrib)
Baris 1:
'''Teori Kritis'''
 
Merupakan salah suatu [[perspektif]] teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbeda seperti pemikiran [[Aritoteles]], [[Foucoult]], [[Gadamer]], [[Hegel]], [[Marx]], [[Kant]], [[Wittgenstein]] dan pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk melakukan [[emansipasi]].
 
Baris 6 ⟶ 7:
Pada dasarnya, esensi [[Teori Kritis]] adalah [[konstruktivisme]], yaitu memahami keberadaan struktur-stuktur [[sosial]] dan [[politik]] sebagai bagian atau produk dari intersubyektivitas dan pengetahuan secara alamiah memiliki karakter [[politis]], terkait dengan kehidupan sosial dan politik. Sifat politis pengetahuan ini berkembang dari atau dipengaruhi oleh tiga pemikiran yang berbeda.
*Pertama, pemikiran [[Kant]] mengenai keterbatasan pengetahuan, yaitu bahwa manusia tidak dapat memahami dunia secara keseluruhan melainkan hanya sebagian saja [[(parsial)]].
*Kedua, pemikiran [[Hegel]] dan [[Marx]] bahwa teori dan pembentukan teori tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Ilmuwan harus melakukan refleksi terhadap teori atau proses pembentukan teori tersebut. *Ketiga, pemikiran [[Horkheimer]] yang membedakan teori ke dalam dua kategori, yakni tradisional dan kritis. Teori [[tradisional]] menganggap adanya pemisahan antara teoretisi dan obyek kajiannya. Artinya, teori tradisional berangkat dari asumsi mengenai keberadaan realitas yang berada di luar pengamat, sementara teori kritis menolak asumsi pemisahan antara subyek-obyek dan berargumen bahwa teori selalu memiliki dan melayani tujuan atau fungsi tertentu. <ref>Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurhayati. 2009. Handout 6 Teori Kritis. Program Pascasarjana Ilmu Politik. FISIP UGM Yogyakarta </ref>
 
Dalam [[hubungan internasional]] teori kritis tidak terbatas pada suatu pengujian negara dan sistem negara tetapi memfokuskan lebih luas pada kekuatan dan dominasi di [[dunia]] secara umum. Teori kritis mencai pengetahuan bagi tujuan politis: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik ekonomi dan dunia yang menekan dan dikendalikan oleh [[Amerika Serikat]]. Mereka berupaya untuk mendobrak dominasi global negara-negara kaya di belahan bumi [[Utara]] atas negara-negara miskin di belahan dunia [[Selatan]].<ref>Robert Jackson & Georg Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal.300</ref>
{{reflist}}
[[Pengguna:46Agung|46Agung]] ([[Pembicaraan Pengguna:46Agung|bicara]]) 07:20, 1 April 2010 (UTC)
== Referensi ==