Astro Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
network_logo = [[Berkas:astro_logo.gif|Astro Logo]]|
launch_date = [[1 Januari]] [[2006]]|
closed_date = [[1
country = [[Indonesia]]|
network_type = [[Stasiun televisi|TV]] [[Televisi satelit|satelit]] [[Televisi berlangganan|berlangganan]]|
Baris 17:
website = [http://www.astro-nusantara.com www.astro-nusantara.com]|
}}
'''Astro Nusantara''' adalah [[stasiun televisi]] [[televisi satelit|satelit]] [[televisi berlangganan|berlangganan]] di [[Indonesia]] yang beroperasi sejak [[1 Januari]] [[2006]] hingga [[
Astro Nusantara dioperasikan oleh PT Direct Vision. PT Direct Vision dimiliki oleh [[Ayunda Prima Mitra|PT Ayunda Prima Mitra]] (49%) dan [[Silver Concorde Holding Limited]] (51%). Kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari [[Grup Lippo]], di mana PT Ayunda Prima Mitra adalah anak perusahaan langsung dari [[First Media|PT First Media Tbk]], juga operator televisi [[televisi kabel|kabel]] berlangganan. PT Direct Vision memperoleh pasokan siaran dari [[Astro All Asia Networks|Astro All Asia Networks plc]], operator televisi satelit berlangganan [[Astro (Malaysia)|Astro]] di [[Malaysia]] dan [[Brunei]], dan juga berhak menggunakan nama Astro melalui suatu perjanjian lisensi penggunaan merek dagang (''Trademark License Agreement''). Kedua pihak juga menyepakati suatu perjanjian dimana dalam waktu 2 tahun Astro All Asia Networks akan turut serta menjadi pemegang saham di PT Direct Vision.
Baris 25:
Pada tanggal [[11 April]] [[2007]], siaran Astro Nusantara sempat dihentikan selama lebih kurang 3 hari akibat belum dipenuhinya persyaratan administrasi yang ditentukan [[Depkominfo]].<ref>[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/04/tgl/11/time/210313/idnews/922209/idkanal/10 Depkominfo Inspeksi, Astro Harap Segera Bisa Siaran Lagi], ''Detikcom'', 11 April 2008</ref>
Menjelang berakhirnya perjanjian lisensi penggunaan merek dagang Astro pada [[30 Agustus]] [[2007]], Astro All Asia Networks dan Grup Lippo bersengketa mengenai kerjasama mereka dalam penyelenggaraan siaran Astro di bawah PT Direct Vision. Astro All Asia Networks meragukan rencana awal mereka untuk menjadi pemegang saham di PT Direct Vision akan terwujud, sementara mereka telah menyediakan pasokan siaran bernilai Rp2,5 triliun selama lebih dari 2 tahun. Astro All Asia Networks menginginkan kejelasan mengenai rencana tersebut, atau, apabila tidak mungkin terwujud, Astro All Asia Networks menginginkan PT Direct Vision membayar seluruh jasa yang telah mereka berikan secara gratis tersebut. Walau lisensi penggunaan merek dagang Astro sempat diperpanjang menjadi [[30 September]] [[2007]] dan kemudian diperpanjang lagi menjadi
Pecahnya kerjasama ini sempat coba dimanfaatkan oleh [[Aora TV]] untuk mencoba menjadi mitra Astro di Indonesia selanjutnya.<ref>[http://media-jakarta.blogspot.com/2008/07/media-jakarta-astro-pecah-kongsi.html Astro Pecah Kongsi, Investor Mulai Mengincar], ''Kontan'', 24 Juli 2008</ref> Hasilnya, hak siar eksklusif Liga Utama Inggris untuk musim [[Liga Utama Inggris 2008-09|2008-2009]] berhasil diambil alih oleh Aora TV.<ref>[http://www.detiksport.com/sepakbola/read/2008/08/18/182313/990460/72/liga-inggris-resmi-di-aora-tv Liga Inggris Resmi di Aora TV], ''detiksport'', 18 Agustus 2008</ref> Hal ini berdampak kepada penurunan jumlah pelanggan Astro Nusantara, dari 145.000 pelanggan pada akhir tahun 2007 menjadi 98.000 pelanggan terakhir pada saat berhenti siaran.<ref name="Pelanggan" />
|