Alfa-komplementasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
[[File:LacZ2.jpg|right|thumb|400px|''lacZ'', gen yang menyandikan beta-galaktosidase]]
Enzim β-galaktosidase terdiri atas 146 [[asam amino]] yang terbagi dalam 4 [[subunit]]. Bagian yang dekat dengan ujung 5’ pada gen lacZ mengkodekan subunit α yang berfungsi dalam proses [[tetramerisasi]] yaitu proses pembentukan struktur 3 dimensi [[protein]] tersebut, sementara itu bagian yang dekat dengan ujung 3’ pada lacZ mengkodekan [[sisi aktif]] enzim tersebut. Keempat subunit β-galaktosidase harus berkumpul untuk membentuk satu enzim yang fungsional).
==Bagian yang terlibat dalam alfa-komplementasi==
===''lacZ'''===
Gen ''lacZ''' merupakan gen yang hanya mengandung subunit α pada β-galaktosidase tetapi tidak mengandung gen yang menyandikan sisi aktif enzim tersebut.Hal tersebut diakibatkan karena gen ''lacZ'' yaitu gen yang menyandikan β-galaktosidase merupakan gen yang cukup besar jika ditaruh seluruhnya di dalam vektor plasmid, oleh sebab itu, dalam vektor plasmid hanya terkandung sebagian dari gen yang menyandikan β-galaktosidase untuk menjaga ukuran plasmid agar tetap kecil.
===''lacZ∆M15''===
Gen ''lacZ∆M15'' adalah gen penyandi β-galaktosidase yang terdapat pada DNA kromosom bakteri yang telah mengalami delesi sebanyak 90 pasang basa pada sekuens yang dekat dengan ujung 5’. Hal tersebut mengakibatkan subunit α pada enzim β-galaktosidase kehilangan 30 asam amino sehingga tidak dapat melakukan tetramerisasi yaitu yang berhubungan dengan pelipatan protein sehingga enzim ini menjadi tidak fungsional.
Baris 13 ⟶ 18:
==
Gen lacZ dalam proses [[kloning]] DNA berfungsi sebagai [[gen pelapor]], yaitu gen yang ekspresinya bergantung pada masuk atau tidaknya insert pada vektor kloning. Hal ini disebabkan karena adanya [[MCR]] (Multiple Cloning Site) diantara gen penyandi β-galaktosidase. Jika tidak terdapat insert pada vektor kloning, maka lacZ akan di[[transkripsi]] secara normal dan dapat membentuk α-complementaion menjadi β-galaktosidase yang dapat memecah [[X-gal]] menjadi [[galaktosa]] dan turunan [[indoksil]]. Turunan tersebut selanjutnya akan dioksidasi sehingga membentuk turunan dibromo-dikloro yang menyebabkan berubahnya warna [[koloni]] menjadi biru. Jika terdapat insert pada vektor kloning maka akan terdapat tambahan gen insert yang ikut ditranskripsi oleh [[RNA polimerase]]. Hal tersebut menyebabkan gen tersebut tidak dapat membentuk enzim β-galaktosidase yang fungsional dan X-gal tidak akan dipecah sehingga koloni yang dihasilkan tetap berwarna putih.
|