Cendawan entomopatogen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gombang (bicara | kontrib)
k - kurangi huruf tebal
30Ikra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
 
==Siklus hidup dan proses infeksi==
Proses [[infeksi]] cendawan entomopatogen terhadap inangnya (serangga) dibagi menjadi [[fase]] [[parasit]] dan fase [[saprob]]. <ref>Malsam O, Kilian M, Hain R, Berg D. 1997. Biological Control. Di dalam: Anke T, editor. ''Fungal Biotechnology''. Weinhem: Chapman dan Hall</ref> Penyerangan pada serangga [[inang]] dilakukan melalui [[penetrasi]] langsung pada [[kutikula]].<ref name="Luangsa-ard"/> Pada awalnya [[spora]] cendawan melekat pada kutikula, selanjutnya spora berkecambah melakukan penetrasi terhadap kutikula dan masuk ke [[hemosoel]].<ref name="Luangsa-ard"/> Cendawan akan bereproduksi di dalamnya dan membentuk [[hifa]].<ref name="Luangsa-ard"/> Serangga akan mati, sedangkan cendawan akan melanjutkan [[siklus]] hidupnya dalam fase saprob.<ref name="Luangsa-ard"/> Setelah tubuh serangga inang dipenuhi oleh massa [[miselium]], tubuh tersebut akan mengeras dan berbentuk seperti [[mumi]] yang berwarna putih, hijau, atau merah muda.<ref name="Luangsa-ard"/> Setelah itu spora akan diproduksi untuk menginfeksi inang lainnya. <ref name="Luangsa-ard"/>
 
== Manfaat ==