Arema Cronus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 28:
'''Arema Indonesia''' (dulu: '''Arema Malang''') adalah sebuah klub sepak bola yang bermarkas di kota [[Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Arema didirikan pada tanggal [[11 Agustus]] [[1987]], Arema mempunyai julukan '' "Singo Edan" ''. Mereka bermain di [[Stadion Kanjuruhan]] dan [[Stadion Gajayana]]. Arema Indonesia adalah tim sekota dari [[Persema Malang]]. Sejak berganti pemilik dari PT Bentoel Investama, Tbk ke [[konsorsium]] di tahun 2009. secara resmi Arema Malang, berganti nama menjadi Arema Indonesia.
Sejak hadir di persepak bolaan nasional, Arema telah menjadi ikon dari warga [[Malang Raya]] ([[Kota Malang]], [[Kabupaten Malang]], [[Kota Batu]]) dan sekitarnya. Sebagai perwujudan dari simbol Arema, hampir di setiap sudut kota hingga gang-gang kecil terdapat patung dan gambar singa.{{fact}} Kelompok suporter mereka dipanggil
== Sejarah ==
Baris 39 ⟶ 41:
=== Awal mula berdirinya PS Arema ===
(Arema Football Club/Persatuan Sepak Bola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya
Adalah [[Acub Zaenal]] mantan [[Gubernur]] [[Irian Jaya]] ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub [[Galatama]] di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub [[Perkesa 78]]. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran [[Ovan Tobing]], humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zainal saya undang ke [[Stadion Gajayana]] ketika Persema lawan [[Perseden Denpasar]],” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.
Beberapa hari setelah itu, [[Ir]] [[Lucky Acub Zaenal]] –putra Mayjen TNI (purn) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub [[Armada ‘86]].
Baris 54 ⟶ 56:
Di awal keikut sertaan di Kompetisi Galatama Ovan Tobing dan Lucky Acub Zaenal mulai bekerja keras mengurus segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.Bahkan,gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti [[Maryanto]] (Persema), [[Jonathan]] (Satria Malang), [[Kusnadi Kamaludin]] (Armada), [[Mahdi Haris]] ([[Arseto]]), [[Jamrawi]] dan [[Yohanes Geohera]] ([[Mitra Surabaya]]), sampai kiper [[Dony Latuperisa]] yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas [[Sinyo Aliandoe]], juga bergabung.
Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud [[Bandar Udara Abdul Rachman Saleh]] mau membantu dan menyediakan barak prajurit
Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke [[Bandara Juanda]]. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.
Baris 64 ⟶ 66:
=== Perjalanan Arema di ISL ===
== Transfer Pemain Windows II 2009/10 ==
Baris 249 ⟶ 248:
|align=center|IV
|align=left|1997/98
|align=left|
|align=center|Dihentikan (kerusuhan politik)
|align=left|
|