Gravimetri (kimia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah tag reference
33Maulida (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Gravimetri''' Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.<ref>Khopkar S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas Indonesia Press.</ref>
Gravimetri merupakan metode survei geodetik yang berkaitan dengan penentuan medan gravitasi bumi. Biasanya metode gravimetri digunakan untuk penentuan [[undulasi]] geoid.
 
Baris 5:
Dalam hal ini terdapat perbedaan mendasar pada kedua metode tersebut di atas, yaitu pada metode astrogeodesik menggunakan arah dari vektor gaya berat dalam penentuan komponen defleksi vertikal dengan menggunakan teknik-teknik geometrik. Sedangkan metode gravimetrik menggunakan nilai dari vektor gaya berat dalam penentuan anomali gaya berat dengan berdasarkan teori potensial.
 
Penggunaan gravimetri, dapat digunakan dalam analisis kadar air. Kadar air bahan bisa ditentukan dengan cara gravimetri evolusi langsung ataupun tidak langsung. Bila yang diukur ialah fase padatan dan kemudian fase gas dihitung berdasarkan padatan tersebut maka disebut gravimetri evolusi tidak langsung. Untuk penentuan kadar air suatu kristal dalam senyawa hidrat, dapat dilakukan dengan memanaskan senyawa dimaksud pada suhu 110o–130oC. Berkurangnya berat sebelum pemanasan menjadi berat sesudah pemanasan merupakan berat air kristalnya.<ref>Darusman L K. 2001. Diktat Kimia Analitik 1 jilid 1. Bogor: Departemen Kimia FMIPA-IPB.</ref>
 
== Rujukan ==