Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 259:
 
=== Etnis ===
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, tercatat bahwa setidaknya terdapat delapan etnis besar yang mendiami Jakarta. [[Suku Jawa]] merupakan etnis terbesar dengan populasi 35,16% penduduk kota. Populasi orang Jawa melebihi suku [[Betawi]] yang terhitung sebagai penduduk asli Jakarta. Orang Jawa banyak yang berprofesi sebagai pegawai negeri, buruh pabrik, atau pembantu rumah tangga. Etnis Betawi berjumlah 27,65% dari penduduk kota. Mereka biasanya banyak berprofesi di sektor informal, seperti pengendara ojek, calo tanah, atau pedagang kecilasongan. Pembangunan pesat kota Jakarta sejak awal tahun 1970-an, telah banyak menggusur etnis Betawi ke pinggiran kota. Tanah-tanah milik orang Betawi di daerah [[Kemayoran, Jakarta Pusat|Kemayoran]], [[Senayan]], [[Kuningan, Jakarta Selatan|Kuningan]], dan [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], kini telah terjual untuk pembangunan pusat bisnis kota.
 
Orang [[Tionghoa]] yang telah hadir sejak abad ke-17, menjadi salah satu etnis besar di Jakarta. Mereka biasa tinggal mengelompok di daerah-daerah pemukiman mereka sendiri atau kampung Cina. Kampung Cina atau yang biasa dikenal dengan istilah Pecinan dapat dijumpai di [[Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat|Glodok]], [[Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat|Pinangsia]], dan [[Jatinegara]]. Namun kini banyak perumahan-perumahan baru yang mayoritas dihuni oleh orang Tionghoa, seperti perumahan di wilayah [[Kelapa Gading, Jakarta Utara|Kelapa Gading]], [[Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara|Pluit]], dan [[Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara|Sunter]]. Orang Tionghoa umumnya berprofesi sebagai pengusaha. Banyak orang Tionghoa yang menjadi pengusaha terkemuka di Jakarta. Mereka menjadi pemilik perusahaan manufaktur, perbankan, dan jasa perdagangan ekspor-impor. Disamping etnis Tionghoa, etnis [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] juga banyak yang berprofesi sebagai pedagang. Di pasar-pasar tradisional kota Jakarta, perdagangan grosir dan eceran banyak dikuasai oleh orang Minang. Disamping itu, banyak orang Minang juga banyak yang sukses sebagai seorang profesional, seperti dokter, wartawan, gurudosen, bankir, dan ahli hukum.
 
==== Komposisi etnis kota Jakarta ====