Pembangunan sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k tujuan |
tambah |
||
Baris 13:
==Tujuan==
Kehadiran konsep pembangunan sosial tidak serta merta menghapus konsep pembangunan ekonomi. Keduanya bagai dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Pembangunan ekonomi kehilangan substansi tanpa pembangunan sosial dan pembangunan sosial tidak dapat terwujud tanpa pembangunan ekonomi. Tujuan dari pembangunan sosial menurut pandangan UN-ESCAPE pada dasarnya untuk meningkatkan taraf hidup manusia (Adi, 2008:66). Dengan kata lain, pembangunan sosial berupaya mengangkat manusia dari keterbelakangan menuju
==Karakteristik==
Pembangunan sosial sebagai pendekatan dalam kesejahteraan sosial yang menawarkan respon efektif bagi permasalahan sosial memiliki delapan karakteristik (Midgley, 1995: 25 – 27) :
1. Proses pembangunan sosial terkait dengan pembangunan ekonomi.
2. Memiliki fokus yang interdisiplin, di mana ia menggambarkan sudut pandang dari beragam ilmu sosial.
3. Menunjukkan sebagai proses.
4. Proses perubahannya bergerak maju secara alami.
5. Proses pembangunan sosial bersifat intervensionis.
6. Memiliki strategi yang beragam.
7. Menekankan pada populasi sebagai suatu kesatuan (cakupannya bersifat universal atau inklusif).
8. Bertujuan mempromosikan atau mendukung terwujudnya kesejahteraan sosial.
==Strategi==
Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, pembangunan sosial memiliki tiga strategi besar yaitu :
1. Pembangunan sosial oleh individu
Strategi ini sering pula disebut dengan pendekatan individualis atau perusahaan. Akar dari ideologi strategi ini adalah liberal atau individualis, di mana ideologi tersebut menekankan pada pentingnya kebebasan individu dalam memilih dan hak asasi manusia. Pendekatan individualis atau perusahaan memang saat ini tidak populer dalam pembangunan sosial. Hal ini disebabkan kebanyakan orang berpendapat bahwa pendekatan individualis tidak sesuai dengan komitmen pembangunan sosial untuk memperbaiki masyarakat melalui campur tangan dalam urusan ekonomi dan sosial. Akan tetapi, beberapa waktu ke depan pendekatan ini akan menjadi populer. Dalam hal ini, beberapa pekerja sosial telah mempromosikan pendekatan ini melalui peningkatan fungsi sosial individu dan relasi interpersonal (Midgley, 1995:103 – 104).
2. Pembangunan sosial oleh komunitas
Strategi pembangunan sosial oleh komunitas disebut dengan pendekatan komunitarian. Pendekatan komunitarian sendiri dipengaruhi kuat oleh ideologi populis. Strategi ini percaya bahwa antara masyarakat dan komunitas memiliki kemampuan yang saling terkait untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, masalah sosial mereka teratasi, dan kesempatan untuk maju tersedia. Untuk mencapai hal tersebut, masyarakat dan komunitas perlu saling bekerja sama.
3. Pembangunan sosial oleh pemerintah
|