Kadipaten Panjalu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Duke Fajar (bicara | kontrib)
Duke Fajar (bicara | kontrib)
Baris 796:
 
== Nyangku ==
[[Berkas:nyangku1.jpg|thumb|left|para sesepuh dan pembawa pusaka Kerajaan Panjalu memasuki Bumi Alit]][[Berkas:Nyangku2010.jpg|thumb|right|Upacara Nyangku 11 Maret 2010. Sesepuh Panjalu, berpakaian adat Sunda warna hitam (baris kedua dari depan dari (kiri ke -kanan): HR Atong Tjakradinata (mantan Kuwu/Kepala Desa Panjalu), & HRM Tisna Argadipraja (cicit Rd. Demang Aldakusumah)]][[Berkas:nyangku2.jpg|thumb|left|rombongan pembawa pusaka keluar dari Bumi Alit menuju Nusa Larang di Situ Lengkong]][[Berkas:nyangku3.jpg|thumb|right|barisan pembawa perlengkapan upacara]][[Berkas:nyangku4.jpg|thumb|left|para jagabaya bersenjata tombak dan golok mengawal prosesi acara]][[Berkas:nyangku5.jpg|thumb|right|ribuan orang memadati Alun-alun Panjalu menyaksikan proses penjamasan pusaka]][[Berkas:nyangku6.jpg|thumb|left|ritual penjamasan pusaka (kiri-kanan) HR Afdanil Ahmad Kertadipraja & HRM Tisna Argadipraja]]
 
Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penjamasan (penyucian) benda-benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para Raja serta Bupati Panjalu penerusnya yang tersimpan di Pasucian Bumi Alit. Istilah Nyangku berasal dari kata bahasa Arab "''yanko''" yang artinya membersihkan, mungkin karena kesalahan pengucapan lidah orang Sunda sehingga entah sejak kapan kata ''yanko'' berubah menjadi ''nyangku''.Upacara Nyangku ini dilaksanakan pada Hari Senin atau Kamis terakhir Bulan Maulud (Rabiul Awal).