Injil Yudas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika ! |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Gnosticism}}
{{Early Christian Writings |
Baris 11 ⟶ 10:
|theme=Yudas
}}
'''Injil Yudas''' adalah nama sebuah tulisan kuno yang berisi tentang [[Yudas Iskariot]], seorang murid yang telah mengkhianati [[Yesus]], dari perspektif yang berbeda dari yang selama ini dikenal dari Alkitab Kristen.<ref name="Kasser">{{id}}Rodolphe Kasser, et. al. 2006. The Gospel of Judas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref> Di dalam Injil Yudas, pengkhianatan Yudas terhadap Yesus tidak dipandang negatif, melainkan justru amat positif sehingga Yudas dipandang sebagai murid yang terutama di antara murid-murid lainnya.<ref name="Kasser"></ref> Perbedaan tersebut amat wajar sebab Injil Yudas merupakan tulisan dari kelompok Kristen [[Gnostik]] yang, pada awal perkembangan kekristenan, menjadi salah satu lawan kekristenan yang ortodoks.<ref name="Kasser"></ref><ref name="Robinson">{{id}}James M. Robinson. 2006. The Secrets of Judas: Menafsir Ulang Peran Yudas. Jakarta: Ufuk Press.</ref>
== Injil Yudas sebagai Injil Gnostik ==
Satu-satunya [[manuskrip]] yang mencakup teks Injil ini muncul pada tahun 1970-an, setelah 1700 tahun berada di padang pasir Mesir dalam bentuk sebuah manuskrip papirus yang dijilid dengan kulit. Papirus yang ditulisi Injil ini sudah terpecah-pecah, karena beberapa bagiannya hilang, dalam hal tertentu kata-katanya tersebar-sebar, dan dalam kasus lainnya beberapa barisan tulisannya hilang. Ini kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan yang disebabkan oleh bahan-bahannya dan zaman. Menurut [[Rodolphe Kasser]], [[codex]] ini aslinya terdiri atas 62 halaman; tetapi ketika tiba di pasar pada 1999, hanya 26 halaman yang tersisa, sebagian karena beberapa halaman telah diangkat dan dijual. Dari waktu ke waktu, halaman-halaman yang hilang ini muncul dan berhasil diindetifikasikan. ▼
[[Injil]] adalah nama untuk genre sastra dari Kitab Suci Kristen yang berkisah mengenai sosok Yesus dari perspektif tertentu, dan bukan merupakan biografi seperti yang dipahami orang-orang masa kini mengenai geografi.<ref name="Wahono">S. Wismoady Wahono. 1986. Di Sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.</ref> Apa yang dimuat di dalam Injil berfokus pada pengajaran, pekerjaan, serta sikap hidup Yesus, dan bukan menceritakan sejarah hidup Yesus.<ref name="Wahono"></ref> Tujuan karangan Injil adalah memberitakan kepercayaan mengenai sosok Yesus yang membawa manusia pada keselamatan, dan di dalam Alkitab Kristen terdapat empat buah tulisan Injil, yaitu [[Injil Markus]], [[Injil Matius]], [[Injil Lukas]], dan [[Injil Yohanes]].<ref>C. Groenen. 1984. Pengantar Ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.</ref>
Selain injil-injil yang terdapat di dalam Alkitab Kristen, masih ada tulisan-tulisan lain bergenre injil yang tidak masuk di dalam [[kanon]].<ref name="Ehrman">{{en}}Bart D. Ehrman. 2004. The New Testament: A Historical Introduction to the Early Christian Writings. New York, Oxford: Oxford University Press.</ref> Salah satu penyebab tulisan-tulisan tersebut tidak diakui sebagai Kitab Suci Kristen adalah isi pengajarannya yang dianggap berbeda dengan gereja yang ortodoks, dan salah satu aliran Kristen yang berbeda dan cukup kuat pada masa awal berkembangnya kekristenan adalah aliran Kristen Gnostik.<ref name="Ehrman"></ref> Beberapa tulisan bergenre injil yang termasuk aliran Gnostik selain Injil Yudas adalah [[Injil Petrus]], [[Kitab Apokrifa Yohanes]], dan [[Kitab Apokrifa Yakobus]]. <ref name="Ehrman"></ref> Kemudian bentuk tulisan Injil Yudas adalah perkataan-perkataan Yesus, dan bukan berupa narasi sebagaimana tulisan injil-injil dalam Alkitab Kristen.<ref name="Ehrman"></ref> Bentuk perkataan ini serupa dengan Injil Thomas yang berisi 114 perkataan Yesus.<ref name="Ehrman"></ref>
Injil Yudas telah beredar pada pertengahan abad ke-2 sebagai injil Gnostik, dan pada waktu itu dikenal di kalangan kekristenan. Bukti beredarnya Injil Yudas pada pertengahan abad ke-2 adalah adanya tulisan dari [[Irenaeus]] yang mengklasifikasikan Injil Yudas sebagai salah satu tulisan bidah Gnostik, melalui buku karangannya yang berjudul 'Melawan Kaum Bidah' (''Adversus Haereses'').<ref name="Robinson"></ref><ref name="Kasser"></ref><ref name="Krosney">{{id}}Herbert Krosney. 2006. The Lost Gospel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref> Buku ini ditulis tahun 180 M, dan berarti Injil Yudas telah ada sebelum masa itu, yaitu sekitar tahun 130 M hingga 170 M.<ref name="Robinson"></ref> Irenaeus mengatakan bahwa sebagian orang
== Isi ==▼
:''menyatakan bahwa [[Kain]] memperoleh keberadaannya dari Kuasa di atas dan mengakui bahwa [[Esau]], [[Korah]], orang-orang [[Sodom dan Gomora|Sodom]], serta orang-orang sejenis itu, terkait dengan mereka. Mereka menyatakan bahwa Yudas si pengkhianat sepenuhnya terhubung dengan semua ini, dan bahwa ia sendiri, yang mengetahui kebenaran ini lebih daripada yang lainnya, mencapai misteri pengkhianatan itu; dan olehnya segala sesuatu, baik di bumi maupun di dalam surga, dilemparkan ke dalam kekacauan. Mereka menghasilkan sebuah sejarah fiktif seperti ini yang mereka sebut sebagai "Injil Yudas". <ref>[http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.ix.ii.xxxii.html ''Melawan Ajaran-ajaran Sesat'' I.31.1]</ref>
==
Setelah diketahui beredar pada abad ke-2 M, Injil Yudas kemudian menghilang dan tidak pernah ditemukan bukti historisnya, sampai pada akhirnya ditemukan pada tahun 1978 di Mesir Tengah dan dipublikasikan pada tahun 2004.<ref name="Kasser"></ref> Injil Yudas yang ditemukan tersebut ditulis dalam bahasa Koptik (bahasa Mesir kuno), sehingga diperkirakan sebagai salah satu versi dari Injil Yudas yang dikenal oleh Irenaeus.<ref name="Krosney"></ref> Injil ini terdapat dalam sebuah gulungan papirus yang telah rusak berat, dan dinamakan sebagai [[Kodeks Tchacos]].<ref name="Kasser">,</ref> Selain Injil Yudas, di dalam Kodeks Tchacos masih terdapat tiga tulisan Gnostik lain, yaitu [['Surat Petrus kepada Filipus']], [['Yakobus']], dan 'Kitab Allogenes'.<ref name="Kasser">,</ref>
Kodeks ini ditemukan di padang gurun dekat Al-Minya Mesir dan jatuh ke tangan seorang pedagang barang antik.<ref name="Kasser">,</ref> Setelah itu kodeks ini mengalami perjalanan selama 22 tahun dari Mesir, ke Eropa, kemudian ke Amerika Serikat, lalu kembali ke Mesir.<ref name="Kasser">,</ref> Karena cara merawatnya yang kurang tepat, kodeks ini mengalami kerusakan sehingga ada fragmen-fragmen yang hilang.<ref name="Kasser">,</ref> Pada tahun 2000, Frieda Tchacos Nussberger (namanya dijadikan nama kodeks tersebut) mendapatkan naskah tersebut dan akhirnya kodeks itu diakuisisi oleh Maecenas Foundation for Ancient Art, yang kemudian merekonstruksi naskah tersebut dan menerjemahkannya dengan bantuan beberapa ahli.<ref name="Kasser">,</ref>
▲
Setelah dilakukan penelitian dengan teknik radiokarbon terhadap naskah Injil Yudas oleh Timothy Jull, ditemukan bahwa tahun penulisannya adalah di antara tahun 220 M dan 340 M.<ref name="Krosney"></ref> Berdasarkan penelitian atas gaya penulisan kuno dan pemakaian bahasa Koptik atas Injil Yudas, Rodolphe Kasser berpendapat bahwa penulisan tulisan tersebut dapat lebih tua lagi.<ref name="Krosney"></ref> Dengan demikian, para ahli sepakat menyatakan keaslian tulisan Injil Yudas sebagai salah satu versi dari Injil Yudas dalam bahasa Yunani yang dikenal oleh Irenaeus tahun 180 M, yang diterjemahkan beberapa puluh tahun kemudian di dalam bahasa Koptik.<ref name="Kasser"></ref>
▲== Isi Injil Yudas ==
Inti perbedaan antara injil-injil Kristen dengan injil-injil Gnostik adalah adanya kepercayaan kaum Gnostik bahwa jalan menuju keselamatan bukan melalui kepercayaan kepada penyaliban dan kebangkitan Yesus, melainkan melalui pengetahuan rahasia (dalam bahasa Yunani, ''gnosis'' berarti pengetahuan) yang diberikan Yesus kepada orang-orang tertentu, bukan kepada semua orang.<ref name="Krosney"></ref> Pengetahuan rahasia itu mengungkapkan bagaimana orang dapat terbebas dari penjara tubuh jasmani dan kembali ke alam spiritual tempat asalnya.<ref name="Krosney"></ref> Di sini terlihat adanya pandangan dualisme Gnostik yang melihat tubuh ragawi sebagai sesuatu yang buruk, fana, dan tidak berharga, yang dilawankan dengan jiwa rohani manusia sebagai yang baik, yang berasal dari Allah, dan bersifat kekal.<ref name="Kasser"></ref>
Di dalam Injil Yudas, Yudas Iskariot adalah murid yang dipercaya Yesus dan diberikan pengetahuan rahasia tersebut, serta mendapatkan perintah dari Yesus untuk menyerahkan Yesus supaya disalibkan.<ref name="Kasser"></ref> Murid-murid yang lain dipandang sebagai orang-orang yang salah memahami siapa Yesus, berbeda dengan Yudas yang mendapat pengetahuan rahasia dari Yesus tentang kefanaan raga dan kebakaan jiwa.<ref name="Kasser"></ref> Melalui peristiwa penyaliban, Yesus dapat terbebas dari tubuh ragawi yang fana dan jiwanya dapat kembali ke alam spiritual yang kekal bersama Allah, dan hal itu dimungkinkan melalui peran Yudas, sang murid istimewa.<ref name="Kasser"></ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
== Lihat pula ==
Baris 40 ⟶ 51:
* [[Nebro]]
* [[Apokrif Perjanjian Baru]]
== Pranala luar ==
Baris 54 ⟶ 66:
* {{en}} [http://www.quantumyoga.org/Judas%20Scorpio.html Yudas, Skorpio dan 'Perjamuan Terakhir' Leonardo da Vinci]
* {{en}} [http://theagora.blogspot.com/2006/05/bukan-yudas-yang-kita-kenal.html Apakah Itu Injil Yudas?]
== Bacaan lebih lanjut ==
* Rodolphe Kasser, et. al. 2006. The Gospel of Judas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
* James M. Robinson
* Herbert Krosney. 2006. The Lost Gospel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
* Gregory A. Page, ''Diary of Judas Iscariot of the Gospel According to Judas'' (1912, cetak ulang 1942, Kessinger Publishing)
* [[Lars Gyllensten]], ''Testament of Cain'' (1963 Bonnier, Stockholm, Sweden; terjemahan bahasa Inggris pada 1982, Persea)
Baris 64 ⟶ 78:
[[Kategori:Apokrif Gnostik]]
[[Kategori:
[[Kategori: Sejarah Gereja]]
[[af:Evangelie volgens Judas]]
|