Teori kritis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
46Agung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
46Agung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
* Ketiga, pemikiran [[Horkheimer]] yang membedakan teori ke dalam dua kategori, yakni tradisional dan kritis. Teori [[tradisional]] menganggap adanya pemisahan antara teoretisi dan obyek kajiannya. Artinya, teori tradisional berangkat dari asumsi mengenai keberadaan realitas yang berada di luar pengamat, sementara teori kritis menolak asumsi pemisahan antara subyek-obyek dan berargumen bahwa teori selalu memiliki dan melayani tujuan atau fungsi tertentu. <ref>Muhadi Sugiono dan Ririen Tri Nurhayati. 2009. Handout 6 Teori Kritis. Program Pascasarjana Ilmu Politik. FISIP UGM Yogyakarta </ref>
 
Dalam [[hubungan internasional]] teori kritis tidak terbatas pada suatu pengujian negara dan sistem negara tetapi memfokuskan lebih luas pada kekuatan dan dominasi di [[dunia]] secara umum.{{fact}}<ref>Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 104.</ref> Teori kritis mencari pengetahuan bagi tujuan politis: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik ekonomi dan dunia yang menekan dan dikendalikan oleh [[Amerika Serikat]].{{fact}} Mereka berupaya untuk mendobrak dominasi global negara-negara kaya di belahan bumi [[Utara]] atas negara-negara miskin di belahan dunia [[Selatan]].<ref>Robert Jackson & Georg Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal.300</ref>
 
Pada dasarnya, teori kritis dipengaruhi oleh dua pemikiran utama. Yang pertama adalah teori kritis [[Frankfurt School]], yang sumber-sumber pemikirannya bisa dilacak dari pemikiran-pemikiran [[Habermas]], [[Adorno]], dan [[Max Horkheimer]], serta didukung oleh pemikir-pemikir lain seperti [[Herbert Marcuse]], [[Walter Benjamin]], [[Eric Fromm]], [[Albrecht Wellmer]], [[Karl-Otto Apel]], dan [[Axel Honneth]]. {{fact}} Pengaruh kedua berasal dari karya dan pemikiran [[Antonio Gramsci]]. <ref> {{en}} [http://plato.stanford.edu/entries/critical-theory/ Situs Stanford: Critical Theory]</ref>
 
Walaupun membawa obsesi yang sama, yakni keinginan untuk meninjau kembali pemahaman mengenai masyarakat politik negara, keduan pengaruh ini mendorong perkembangan teori kritis dalam studi [[hubungan internasional]] yang bukan hanya membawa orientasi intelektual yang berbeda, akan tetapi cenderung [[eksklusif]] satu sama lain, dalam artian bahwa masing-masing tidak mengacu pada sumber-sumber intelektual teori kritis yang lain.{{fact}} [[Linklater]], [[Jones]] dan [[Baynes]], misalnya, memfokuskan perhatian terutama pada [[teori normatif]] dan politik, mendasarkan sepenuhnya pemikiran-pemikiran yang dikembangkan dari teori kritis [[Frankfurt School]] dan hampir tidak memberikan pengakuan terhadap pengaruh [[Gramsci]].{{fact}}<ref>Habermas,J. 1981. Modernity Versus Postmodernity. New German Critique. Boston: Beacon Press. Hal.3-11.</ref> Sebaliknya, teori kritis yang didasarkan pada pemikiran Gramsci, seperti ditemukan dalam pemikiran [[Cox]], [[Harrod]] atau [[Gill]], yang cenderung berorientasi pada ekonomi politik, juga tidak menunjukkan adanya pengaruh pemikiran kritis Frankfurt School.<ref>{{en}} G.White.1984.Developmental States and Socialist Industrialization in the Third World."Journal of Developmental Studies", 21/1:97-120</ref>
 
== Referensi ==
Baris 50:
[[zh:批判理論]]
[[Pengguna:46Agung|46Agung]] ([[Pembicaraan Pengguna:46Agung|bicara]]) 12:56, 11 April 2010 (UTC)
[[Pengguna:46Agung|46Agung]] ([[Pembicaraan Pengguna:46Agung|bicara]]) 13:06, 11 April 2010 (UTC)