Ventriloquisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Budihaha (bicara | kontrib)
Budihaha (bicara | kontrib)
Baris 17:
== Perkembangan di Indonesia ==
 
Seni ini masuk ke [[Indonesia]] dibawa oleh orang-orang [[Belanda]] pada saat penjajahan [[Belanda]]. Mereka kemudian mengajarkannya kepada beberapa orang Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Almarhum Bapak [[Marijoen]] (dengan bonekanya Koko). Bapak [[Marijoen]] pada tahun 1980-an pernah mengarang sebuah buku yang membahas seni [[ventriloquisme]].
 
Ventriloquist yang terkenal di Indonesia adalah [[Gatot Sunyoto]] (dengan Tongki). Ada satu yang mirip [[ventriloquist]], ia adalah [[Ria Enes]] dengan bonekanya Susan (dikatakan mirip karena [[Ria Enes]] lebih sering terlihat bergerak bibirnya pada saat Susan berbicara).
 
Seni [[ventriloquism]] belum berkembang pesat di [[Indonesia]]. Walaupun demikian ada beberapa orang [[ventriloquist]] yang senantiasa berupaya untuk menggunakan kemampuannya ini. Mereka tinggal di [[Jakarta]], [[Bandung]] dan [[Surabaya]]. Kebanyakan dari mereka belajar secara otodidak. Beberapa [[ventriloquist]] yang terkenal di kota-kota tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
 
- Jakarta : [[Gatot Sunyoto]] (dengan Tongki), [[Anne Kartawijaya]] (dengan Apit) dan [[Ivonne]] (dengan Hayhay)
 
- Bandung : Alm. [[Mr. Robbin]] (dengan Charlie) dan [[Budi HaHa]] (dengan Chocho, Ditto serta Si Dola)
 
- Surabaya : [[Ria Enes]] (dengan Suzan) dan [[Jerry Gogapasha]] (dengan Pico (Burung Lucu))
 
Dengan semakin maraknya acara [[Reality Show]] pada tahun 2000-an di televisi, maka beberapa ventriloquis, seperti [[Jerry Gogapasha]] dan [[Budi HaHa]], menjadi sering mengisi acara-acara di Televisitelevisi. Antara lain dalam acara [[Gong Show]], [[Laptop Si Unyil]], [[Master Hipnotis]], [[Idola Cilik]], [[Indonesia Mencari Bakat]], dll. Dengan demikian seni ini dapat lebih dikenal dan digemari oleh masyarakat [[Indonesia]].
 
[[Kategori:Hiburan]]