Sapta Dharma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
63Prajna (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
63Prajna (bicara | kontrib)
k sunting ajaran
Baris 9:
Ajaran Sapta Darma dianggap oleh para warganya memiliki makna yang sederhana, walaupun tidak akan ada selesainya jika ingin dijadikan bahan perbincangan. Intisari dari ajaran ini bersumber pada; Sujud dan pelaksanaan Wewarah Tujuh di dalam keseharian para warga Sapta Darma.
 
Sapta Darma adalah termasuk aliran kebatinan yang sederhana, oleh karena itu ajaran tentang Allah sangat singkat sekali. Allah di dalam ajaran Sapta Darma ini disebut Yang Mahakuasa atau Allah atau Sang Hyang Widi. Allah itu adalah Zat yang Mutlak, dalam arti yang mendasar Allah adalah Zat yang bebas dari segala hubungan sebab akibat, Dia adalah Mutlak, sumber segala sebab akibat.
Sementara ajaran tentang Allah dalam aliran Sapta Darma hanya sebatas uraian di atas, ditambah lagi dengan sifat-sifat Allah seperti Yang Maha Agung, Maha Rahim, Maha Adil, Maha Wasesa, dan Maha Langgeng. Kelima sifat Allah tersebut disebut Panca Sila Allah di dalam aliran Sapta Darma ini.
 
•[[Allah]]
 
Sapta Darma adalah termasuk aliran kebatinan yang sederhana, oleh karena itu ajaran tentang Allah sangat singkat sekali. Allah di dalam ajaran Sapta Darma ini disebut Yang Mahakuasa atau Allah atau Sang Hyang Widi. Allah itu adalah Zat yang Mutlak, dalam arti yang mendasar Allah adalah Zat yang bebas dari segala hubungan sebab akibat, Dia adalah Mutlak, sumber segala sebab akibat.
Sementara ajaran tentang Allah dalam aliran Sapta Darma hanya sebatas uraian di atas, ditambah lagi dengan sifat-sifat Allah seperti Yang Maha Agung, Maha Rahim, Maha Adil, Maha Wasesa, dan Maha Langgeng. Kelima sifat Allah tersebut disebut Panca Sila Allah di dalam aliran Sapta Darma ini.
 
•[[Manusia]]
 
Ajaran Sapta Darma mengenai manusia mengajarkan nilai bahwa manusia adalah kombinasi dari roh dan benda. Roh itu adalah sinar cahaya Allah sehingga manusia dapat berhubungan (berkomunikasi) dengan Allah, sedangkan benda adalah tubuh manusia itu sendiri. Kombinasi antara roh dan benda ini ada karena perantaraan orang tua manusia yaitu bapak dan ibu.
Manusia menurut Sapta Darma ialah makhluk yang tertinggi di atas hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu menurut aliran ini di dalam tubuh manusia terdapat radar, yang apabila dipelihara dengan baik dapat memberikan kewaspadaan (ke-aware-an) di dalam menjalani hidup ini.