Ungaran (kota): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
Saat ini Jl. Ahmad Yani (jalan "asmara") menjadi pusat aktifitas warga Ungaran sekitarnya. Di jalan ini terdapat rumah dinas Bupati Semarang yang di depannya terdapat sebuah lapangan yang biasa disebut Alun-alun mini (Untuk membedakan dengan Alun-alun Ungaran yang terdapat di Jl. Pemuda) yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan umum. Pada hari-hari tertentu, terutama di akhir minggu, tempat ini sangat ramai dan banyak pedagang kaki lima. Selain itu tempat ini juga menjadi pusat perdagangan karena di sepanjang jalan juga terdapat banyak toko dan rumah makan. Jalan ini mendapat julukan jalan "asmara" dikarenakan dahulu sebelum terdapat rumah dinas Bupati Semarang jalan ini hanya jalan alternatif yang kondisinya masih sepi dan masih terdapat banyak pohon-pohonan. Pada malam hari kondisi jalan menjadi gelap, dan menjadi tempat favorit para muda-mudi untuk berpacaran. Karena hal tersebut jalan ini lebih terkenal sebagai tempat memadu kasih, dan disebut jalan "asmara".
Ungaran di kenal sebagai
Kota Ungaran memiliki peninggalan berupa gedung-gedung, misalnya [[Gedung Kuning]] dan Benteng Diponegoro. Selain itu di kota ini juga terdapat makam [[Jenderal Gatot Soebroto]] yang terletak di Kelurahan
Di Ungaran juga terdapat batik khas dengan nama motif Kopi Pecah. Terdapat Showroom Batik Classic Pramoedya di Jl. MT. Haryono
Tidak jauh dari Ungaran, terdapat sebuah tempat wisata menarik bernama [[Bandungan]]. Bandungan terletak di lereng Gunung Ungaran. Saat ini terdapat wahana Outbond yang sangat menantang bernama Umbul Sidomukti yang memiliki Flying Fox tertinggi di Indonesia setinggi 70 m.
|