Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pola: wikif |
→Proses pembuatan: wikif |
||
Baris 25:
==Proses pembuatan==
Proses pembuatan [[keramik hijau]] merupakan yang tersulit dibanding cara membuat keramik jenis lain karena diperlukan prosedur-prosedur yang rumit. Pada awalnya para pengrajin di zaman Goryeo meniru gaya [[keramik Cina]], namun lama-kelamaan mulai menemukan sendiri gaya mereka. Para pengrajin Goryeo mempelajari teknik keramik hijau [[Dinasti Song|Song]] dan motif dekorasinya, sehingga pada awalnya gaya mereka serupa dengan motif keramik Song yang dihasilkan di [[Cina Selatan]] – seperti motif bunga teratai, peoni, burung nuri dan ilustrasi itik di kolam.
[[Tanah liat]] dibentuk di roda putar dan setelah terbentuk menjadi dibiarkan menjadi sedikit kering. Setelah itu permukaannya diukir untuk membentuk pola yang diinginkan sehingga membentuk ceruk-ceruk. Dalam ceruk pola tersebut diisi dengan tanah liat berwarna putih, hijau tua atau merah sesuai ilustrasi yang diukir, kemudian dikeringkan dalam waktu yang lama, bisa sampai berbulan-bulan tergantung cuaca. Setelah mengering keramik lalu dibakar di dalam [[tungku]]. Sebagian besar keramik yang dibakar hancur dalam tungku. Keramik yang berhasil lalu dikeluarkan dan diteliti, bila pembakaran kurang sempurna keramik tersebut akan sengaja dihancurkan si pengrajin. Keramik yang melewati proses pembakaran sempurna lalu diberi [[glasir]], setelah itu dibakar lagi dengan suhu yang lebih tinggi. Pembakaran ini akan menyebabkan keramik tersebut menghasilkan warna
Warna dari keramik hijau ini juga bergantung pada faktor bahan-bahan yang membuatnya, terutama kandungan [[besi]] dalam tanah liat serta bahan-bahan glasir yang terbuat dari [[besi-oksida]], [[mangan-oksida]] dan [[kwarsa]] juga tingkat pembakaran dalam tungku. Suhu tungku umumnya berada atau sekitar 1150ºC dan level oksigen dalam tungku diturunkan dalam beberapa tahap pembakaran.
Walaupun saat ini para pengrajin moderen mencoba untuk membuat keramik hijau yang serupa dengan warna asli Goryeo, namun mereka tidak mampu melakukannya dan karya mereka dirasa masih belum menyamai kesempurnaan keramik asli Goryeo.
Terdapat beberapa bentuk keramik hijau yang juga memiliki arti masing-masing, umumnya terinspirasi dari [[alam]].
*
*
*''Jubyeong'', jenis vas yang berleher langsing dan panjang, melambangkan pria.
*''Kundika'', jenis penampung air yang digunakan dalam ritual agama Buddha.
==Tungku==
|