Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Baris 21:
Keramik hijau Goryeo merefleksikan pemikiran [[Buddhisme]] yang saat itu merupakan ideologi negara. Masyarakat Goryeo menuangkan pemikiran Buddhisme ke dalam keramik hijau dan mengimajinasikan warna biru hijau-kehijauan sebagai warna dari [[nirwana]]. <ref name="zanzibarart">{{en}}[http://www.zanzibartribalart.com/korean_celadon.htm KOREAN CELADON POTTERY], ''zanzibarart''. Diakses pada 17 April.</ref> Pola-pola yang dikreasikan pun memiliki makna dalam kepercayaan tradisional Korea dan Buddhisme, contohnya pola tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan.<ref name="koreanarts"/>
 
* [[Burung jenjang|Burung bangau]], melambangkan keabadiaan atau umur panjang.<ref name="koreanarts"/>
* [[Lingkaran]], melambangkan matahari.<ref name="koreanarts"/>
* [[Ikan]], melambangkan realisasi yang besar.<ref name="koreanarts"/>
* [[Teratai|Bunga teratai]], melambangkan kasih Buddha.<ref name="koreanarts"/>
* [[Harimau]], melambangkan pelindung dan kehangatan.<ref name="koreanarts"/>
* [[Peoni]], melambangkan kekayaan dan penghargaan.<ref name="koreanarts"/>
* [[Naga]], melambangkan keagungan.<ref name="koreanarts"/>
* [[Itik]], melambangkan jabatan perdana menteri.<ref name="koreanarts"/>
* [[Bunga krisan]], melambangka kesehatan dan kesejahteraan.<ref name="koreanarts"/>
* [[Cemara|Pohon cemara]], melambangkan kerajaan dan kesetiaan.<ref name="koreanarts"/>
 
==Proses pembuatan==
Baris 37:
[[Tanah liat]] dibentuk di roda putar dan setelah terbentuk menjadi dibiarkan menjadi sedikit kering.<ref name="zanzibarart"/> Setelah itu permukaannya diukir untuk membentuk pola yang diinginkan sehingga membentuk ceruk-ceruk.<ref name="zanzibarart"/> Dalam ceruk pola tersebut diisi dengan tanah liat berwarna putih, hijau tua atau merah sesuai ilustrasi yang diukir, kemudian dikeringkan dalam waktu yang lama, bisa sampai berbulan-bulan tergantung cuaca.<ref name="zanzibarart"/> Setelah mengering keramik lalu dibakar di dalam [[tungku]]. Sebagian besar keramik yang dibakar hancur dalam tungku.<ref name="zanzibarart"/> Keramik yang berhasil lalu dikeluarkan dan diteliti, bila pembakaran kurang sempurna keramik tersebut akan sengaja dihancurkan si pengrajin.<ref name="zanzibarart"/> Keramik yang melewati proses pembakaran sempurna lalu diberi [[glasir]], setelah itu dibakar lagi dengan suhu yang lebih tinggi.<ref name="zanzibarart"/> Pembakaran ini akan menyebabkan keramik tersebut menghasilkan warna biru-kehijauan yang diinginkan pengrajin.<ref name="zanzibarart"/> Keramik yang berhasil melewati proses glasir akan menghasilkan ilustrasi yang semi-transparan dan lebih terang. <ref name="zanzibarart"/>
 
Warna dari keramik hijau ini juga bergantung pada faktor bahan-bahan yang membuatnya, terutama kandungan [[besi]] dalam tanah liat serta bahan-bahan glasir yang terbuat dari [[besi-oksida]], [[mangan-oksida]] dan [[kwarsa]] juga tingkat pembakaran dalam tungku. Suhu tungku umumnya berada atau sekitar 1150º&nbsp;°C dan level oksigen dalam tungku diturunkan dalam beberapa tahap pembakaran.
Walaupun saat ini para pengrajin moderen mencoba untuk membuat keramik hijau yang serupa dengan warna asli Goryeo, namun mereka tidak mampu melakukannya dan karya mereka dirasa masih belum menyamai kesempurnaan keramik asli Goryeo.
 
Terdapat beberapa bentuk keramik hijau yang juga memiliki arti masing-masing, umumnya terinspirasi dari [[alam]].
 
* ''Cham-wae'', jenis vas yang berbentuk melon.
* ''Maebyeong'', jenis vas yang berbahu lebar dan tinggi, melambangkan wanita.
* ''Jubyeong'', jenis vas yang berleher langsing dan panjang, melambangkan pria.
* ''Kundika'', jenis penampung air yang digunakan dalam ritual agama Buddha.
 
==Tungku==
Baris 56:
 
==Seniman==
* Ahli keramik hijau Goryeo: Cho Ki-jung, Ko Chung, Bang Cheol-Ju, Kim Bok-han, Kim Se-ryong
 
==Referensi==
Baris 62:
 
{{Keramik Korea}}
 
[[Kategori:Tembikar dan keramik Korea]]
 
[[ko:고려자기]]
[[en:Goryeo ware]]
[[ko:고려자기]]