Keramik Hijau Goryeo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 28:
==Sejarah==
Teknik membuat keramik hijau ([[Hanzi]]:青瓷, ''qīngcí'', [[Bahasa Korea]]:청자, ''Cheongja'') diperkenalkan dari [[Dinasti Song]] di masa pemerintahan [[Dinasti Goryeo]] (918-1392). Seniman Goryeo menciptakan ''Teknik Sanggam'' untuk menghasilkan kreasi keramik yang baru dan berbeda daripada keramik hijau Cina.<ref name="Panorama"/> Pada masa Dinasti Goryeo, kepopuleran keramik hijau mencapai Cina dan banyak bangsa lain yang mengagumi keindahannya.<ref name="ysp">{{en}}{{cite book
| last = Pak | first = Young Sook | authorlink = Young Sook Pak | title = Earthenware and Celadon | publisher = Laurence King Publishing | year =2003 | doi = | id =ISBN 1856693600 }}</ref> Para seniman asal Cina bahkan menjulukinya sebagai salah satu dari "sepuluh harta karun di bawah langit". Keramik hijau pada saat itu menjadi komoditas [[perdagangan]] antara Goryeo dengan bangsa-bangsa lain.<ref name="Panorama"/> Di Goryeo sendiri keramik hijau dinikmati kalangan bangsawan dan menjadi dekorasi karya seni yang menghiasi [[istana]] kerajaan dan [[kuil Buddha|kuil-kuil Buddha]].<ref name="visitkorea">{{en}}[http://english.visitkorea.or.kr/enu/SI/SI_EN_3_6.jsp?cid=261043 Korean Ceramics, Its History and Evolution], ''visitkorea''. Diakses pada 19 April 2010.</ref> Kualitas dan produksi keramik hijau menurun semenjak [[bangsa Mongol]] menginvasi Goryeo pada tahun 1231. <ref name="daegu">{{en}}[http://daegu.museum.go.kr/english/body_02/body02_2_05.htm Goryeo Celadon], ''daegu''. Diakses pada 19 April 2010.</ref> Periode Dinasti Goryeo berakhir pada tahun 1392 dan [[Dinasti Joseon]] mengganti ideologi negara berdasarkan [[Konfusianisme]] yang diikuti dengan memudarnya minat akan keramik hijau yang bernafaskan [[Buddhisme]].
Baris 54 ⟶ 62:
Warna dari keramik hijau ini juga bergantung pada faktor bahan-bahan yang membuatnya, terutama kandungan [[besi]] dalam tanah liat serta bahan-bahan glasir yang terbuat dari [[besi-oksida]], [[mangan-oksida]] dan [[kwarsa]] juga tingkat pembakaran dalam tungku.<ref name="metmuseum"/> Suhu tungku umumnya berada atau sekitar 1150 °C dan level oksigen dalam tungku diturunkan dalam beberapa tahap pembakaran.<ref name="metmuseum"/>
Walaupun saat ini para pengrajin moderen mencoba untuk membuat keramik hijau yang serupa dengan warna asli Goryeo, namun mereka tidak mampu melakukannya dan karya mereka dirasa masih belum menyamai kesempurnaan keramik asli Goryeo.<ref name="zanzibarart"/> Para pengrajin Goryeo keramik yang mereka hasilkan dengan istilah "pisaek cheongja" atau "keramik hijau warna rahasia" yang berwarna hijau-giok..<ref name="ysp"/>
Analisis ilmiah yang dilakukan oleh Vandiver (1991) menyatakan bahwa bahan pola yang ditempelkan pada Goryeo Cheongja bukanlah tanah liat hitam atau putih seperti yang banyak dipercayai selama ini, tapi para pengrajin Goryeo menggunakan bahan magnetit untuk pola hitam dan kwarasa untuk warna putih.<ref name="ysp"/> Mereka juga berhasil menguasai teknik sulit untuk membuat pola glasir merah dengan menggunakan tembaga-oksida dalam pemantauan pembakaran yang sangat teliti dalam tungku.<ref name="ysp"/>
Terdapat beberapa bentuk keramik hijau yang juga memiliki arti masing-masing, umumnya terinspirasi dari [[alam]].
|