Intelektual: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: arz:مثقف |
pidahan dari sosiologi yang ngga nyambung |
||
Baris 8:
Oleh karena itu, cendekiawan sering dikaitkan dengan mereka yang lulusan [[universitas]]. Namun, [[Sharif Shaary]], [[dramawan]] [[Malaysia]] terkenal, mengatakan bahwa hakikatnya tidak semudah itu. Ia berkata:
: "''Belajar di universitas bukan jaminan seseorang dapat menjadi cendekiawan... seorang cendekiawan adalah pemikir yang sentiasa berpikir dan mengembangkan (serta) menyumbangkan gagasannya untuk kesejahteraan masyarakat. Ia juga adalah seseorang yang mempergunakan ilmu dan ketajaman pikirannya untuk mengkaji, menganalisis, merumuskan segala perkara dalam kehidupan manusia, terutama masyarakat di mana ia hadir khususnya dan di peringkat global umum untuk mencari [[kebenaran]] dan menegakkan kebenaran itu. Lebih dari itu, seorang intelektual juga '''seseorang yang mengenali kebenaran dan juga berani memperjuangkan kebenaran itu, meskipun menghadapi tekanan dan ancaman''', terutama sekali kebenaran, kemajuan, dan kebebasan untuk rakyat''." <ref name=SS>Faizal Yusup. ''Bicara tentang Mahathir'', Pekan Ilmu Publications Sdn Bhd (2004). ISBN 983-2567-30-0</ref>
===Tiga tahap perkembangan intelektual===
Menurut [[August Comte]] ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya:
# Tahap teologis; tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia.
# Tahap metafisis; tahap manusia menganggap bahwa didalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam.
# Tahap positif: tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah.
== Cendekiawan bisu dan palsu ==
|