Ikan nila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
34Ricky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
34Ricky (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Rasio jumlah [[ikan]] [[jantan]] dan [[betina]] ideal adalah 3:1, yaitu jumlah [[ikan]] [[betina]]] lebih banyak daripada [[ikan jantan]. Padat penebaran disesuaikan dengan wadah atau [[kolam]] [[budidaya]]nya. Bila [[ikan]] [[nila]] dipelihara dalam kepadatan populasi yang tinggi, pertumbuhannya kurang pesat.
Kualitas [[air]] yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan [[ikan]] menjadi lambat. Berikut [[parameter]] yang menentukan [[kualitas]] [[air]] :
* '' Suhu''
[[Suhu]] [[air]] sangat berpengaruh terhadap [[metabolisme]] dan [[pertumbuhan]] [[organisme]] serta mempengaruhi jumlah [[pakan]] yang dikonsumsi [[organisme]] perairan. [[Suhu]] juga mempengaruhi [[oksigen]] terlarut dalam perairan. [[Suhu]] optimal untuk [[hidup]] [[ikan]] [[nila]] pada kisaran 14-38 °C, secara [[alami]] [[ikan]] ini dapat memijah pada suhu 22-37 °C namun [[suhu]] yang baik untuk perkembanganbiakannya berkisar 25-30 °C.
* '' pH''
Nilai [[pH]] merupakan [[logaritma]] negatif dari [[aktivitas]] [[ion]] [[hydrogen]]. Beberapa faktor yang mempengaruhi [[pH]] perairan yaitu [[aktivitas]] [[fotosintesis]], [[suhu]], dan terdapatnya [[anion]] dan [[kation]]. [[pH]] yang ditoleransi [[ikan]] [[nila]] antara 5-11, tetapi [[pertumbuhan]] dan perkembangan yang [[optimal adalah pada kisaran pH 7-8.
* '' Amonia''
[[Amonia]] merupakan bentuk utama [[ekskresi]] [[nitrogen]] dari [[organisme]] [[akuatik]]. Sumber utama [[ammonia]] ([[NH3]]) adalah bahan [[organik]] dalam bentuk sisa [[pakan]], kotoran [[ikan]] maupun dalam bentuk [[plankton]] dari bahan [[organik]] ter[[suspensi]]. Pembusukan bahan [[organik]] terutama yang banyak mengandung [[protein]] menghasilkan [[ammonium]] ([[NH4+]]) dan [[NH3]]. Bila proses lanjut dari [[pembusukan]] ([[nitrifikasi]]) tidak berjalan lancar maka akan terjadi penumpukan [[NH3]] sampai pada [[konsentrasi]] yang membahayakan bagi [[ikan]].
* '' Oksigen Terlarut''
[[Oksigen]] terlarut diperlukan untuk [[respirasi]], proses [[pembakaran]] [[makanan]], [[aktivitas]] be[[renang]], [[pertumbuhan]], [[reproduksi]] dan lain-lain. Sumber [[oksigen]] dapat berasal dari [[difusi]] [[oksigen]] yang terdapat di [[atmosfer]] sekitar 35% dan [[aktivitas]] [[fotosintesis]] oleh [[tumbuhan]] [[air]] dan [[fitoplankton]]. [[Kadar]] [[oksigen]] terlarut yang [[optimal]] bagi pertumbuhan [[ikan]] [[nila]] adalah lebih dari 5 mg/l.
Kekeruhan [[air]] yang disebabkan oleh [[pelumpuran]] (untuk kolam yang bagian dasarnya berlumpur) juga akan memperlambat pertumbuhan [[ikan]]. Lain halnya bila kekeruhan air yang disebabkan oleh adanya [[plankton]], [[air]] yang kaya [[plankton]] dapat berwarna [[hijau]] ke[[kuning]] dan [[hijau]] ke[[coklat]]an karena banyak mengandung [[diatom]]. [[Plankton]] ini baik untuk makanan [[ikan]] [[nila]]. Sedangkan [[plankton]] [[biru]] kurang baik. Tingkat kecerahan [[air]] karena [[plankton]] harus dikendalikan. Kadar [[garam]] [[air]] yang [[optimal]] untuk pemmbudidayaan [[ikan]] [[nila]] antara 0-35 C, oleh karena itu [[ikan]] [[nila]] cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 dpl).