Masjid Al-Muqarrabin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
stop {{inuse}}
Baris 1:
{{inuseuntil|25 April 2010}}
'''Masjid Al-Muqarrabin''' adalah sebuah [[masjid]] yang terletak di desa Labala<ref>Masjid-Masjid bersejarah di Indonesia, Penyusun, Abdul Baqir Zein. Gema Insani Press, Jakarta, 1999. ISBN 979-561-567-X</ref> (desa [[Leworaja, Wulandoni, Lembata|Leworaja]]), [[Kabupaten Lembata]], provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]<ref name="Masjid Labala">[http://melayuonline.com/ind/history/dig/339/masjid-al-muqarrabin-labala Profil Masjid Al-Muqarrabin Labala NTT]</ref>.
Pembangunan Masjid al-Muqarrabin di Labala berkembang seiring dengan tersebarnya ajaran Islam di kawasan tersebut.
 
== Sejarah ==
Berdasarkan catatan sejarah lokal, masjid ini dibangun pada tahun [[1923]] M atas prakarsa Raja Labala dari Dinasti Mayeli, anak Raja Baha. Dalam proses penyebaran Islam di kawasan ini, Raja Labala dibantu oleh raja-raja Islam dari [[Pulau Andonara]] dan [[Pulau Solor]], seperti Raja Terong dari [[Kerajaan Terong]], Raja Ratuloit dari Lemahala, Raja Lohayong dan Raja Lamakera. Sebagai wujud kerjasama dalam penyebaran Islam tersebut, Raja Ratuloit dari [[Kerajaan Lemahala]] mengirim seorang dai keturunan China yang bernama [[Baba Abdullah]].
 
Hingga akhir hayatnya, Baba Abdullah menjadi imam di Masjid al-Muqarrabin dan aktif berdakwah menyebarkan Islam di Labala. Jasa Baba Abdullah sangat besar dalam penyebaran Islam di Labala hingga ke desa Lamanunang di bagian timur dan desa Mulankera di bagian barat pulau Lembata.