Parakan, Temanggung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib) k ←Suntingan 110.136.161.169 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 118.96.145.210 |
Rintojiang (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38:
Dikatakan parakan karena bersemayam kyai yang disebut parak atau perek (kyai parak)kyai parak pertama berasal dari yaman dan yang kedua dari pelarian mataran ketika amangkuratII memerintah dan dalam struktur pemerintahan zaman belanda tidak pernah tercantum kelurahan parakan melankan jetis ,klewogan dan sebagainya namun dalam susunan berikutnya menjadi daerah kawedanan masih banyak yang harus diungkap tentang parakan termasuk perhatian pemerintah hindia belanda dengan parakan karena banyak pelarian tentara diponegoro yang mengungsi di parakan sehingga belanda sengaja menjadikan parakan sebagai pusat candu agar generasi mudanya rusak dan sulit untuk bergolak menentang belanda.
Parakan pernah menjadi pusat pemerintahan kabupaten menoreh dengan bupati terakhir krt sumodilogo yang membuat heboh dan meninggal dibunuh oleh tentara diponegaro dimakamkan dikalam jolopo krasak sedang kepalanya di selarong yogyakarta. Dulu parakan memang sebagai kota sorga bagi orang yang berduti ada candu wts dll pemerintah belanda menginginkan kota parakan sebagai tujuan orang untuk berfoya-foya sehingga banyak bursa candu bahkan seperti bah moho yang tinggal di wilayah kauman parakan .
Menurut catatan ada beberapa ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bermukim di Temanggung al.Kyai Shuhada dimakamkan di Bayurip Pasuruan Bulu,beliau ayah KH Mansur Banyurip dan kakek dari KH Zaenuddin(alm) mantan kepala desa Banyurip
== Wilayah Administratif ==
|