Tinutuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rheka (bicara | kontrib)
Rheka (bicara | kontrib)
Baris 74:
Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004 menjadikan kawasan Wakeke, [[Wenang, Manado, Sulawesi Utara|Kecamatan Wenang]], [[Kota Manado]] sebagai lokasi wisata makanan khas Tinutuan.<ref name="suaramanado"/><ref name="kompas"/><ref name="tribun"/>
 
== Bahan dan penyajian ==
Tinutuan terbuat dari [[labu|labu kuning]] yang juga disebut sambiki, [[beras]], [[singkong]], [[bayam]], [[kangkung]], [[daun gedi]],<ref name="kompas">{{id}}{{cite web
| last = TYS
Baris 108:
| quote =
}}</ref>
 
<br>Tinutuan, di Manado, disajikan dengan [[perkedel nike]], [[sambal roa]] (dabu-dabu roa), [[mi (makanan)|mie]], ikan [[cakalang]] fufu atau [[tuna]] asap, perkedel jagung.<ref name="kompas"/><ref name="kompasiana"/> Tinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi.<ref name="kompas"/>
== Penyajian ==
<br>Tinutuan, di Manado, disajikan dengan [[perkedel nike]], [[sambal roa]] (dabu-dabu roa), [[mi (makanan)|mie]], ikan [[cakalang]] fufu atau [[tuna]] asap, perkedel jagung.<ref name="kompas"/><ref name="kompasiana"/> Tinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi.<ref name="kompas"/>
 
Tinutuan yang disajikan bersama [[mi (makanan)|mie]] disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata ''pedaal'' yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah [[Minahasa Selatan]] yang merupakan wilayah subetnis [[Tountemboan]] di Minahasa. <ref name="tribun"/>