Ilmu kesejahteraan sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
k ~
87afra (bicara | kontrib)
mayor
Baris 2:
{{refimprove}}{{wikify|date=18 April 2010}}
 
'''Ilmu kesejahteraan sosial''' adalahmerupakan [[ilmu]]pengetahuan sistematis yang mempelajarimembahas tentangmengenai kondisiisu kesejahteraan [[masyarakat]]dan baikupaya-upaya darimencapai sisikesejahteraan. [[kesempatan]]nya,Ilmu [[kegiatan]]kesejahteraan yangsosial dilakukan,mulai maupundikembangkan upayasejak sistematispekerjaan yangsosial terorganisirberkembang menjadi yangsuatu sengajadisiplin rancangmelalui untukberdirinya mencapaiSekolah [[standarPelatihan hidup]]Filantropi kesehatanTerapan yangdi memuaskanNew York pada tahun 1898. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 179 </ref> <ref name="Midgley"> {{en}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 14-21</ref>
 
==Definisi==
Ilmu kesejahteraan sosial mulai dikembangkan di [[Amerika Serikat]] sejak [[pekerjaan sosial]] berkembang menjadi suatu disiplin melalui berdirinya [[Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan]] di [[New York]] pada tahun [[1898]].{{fact}} Walau berkembang dari perluasan pembahasan pekerjaan sosial, ilmu kesejahteraan sosial tetap memiliki kekhasan dimana sebagai disiplin ilmu ia mencakup fokus, ruang lingkup, dan pendekatan dalam mengembangkan metode-metode penyelesaian [[permasalahan sosial]]. {{fact}}
'''Ilmu kesejahteraan sosial''' adalah merupakan ilmu terapan yang mengkaji dan mengembangkan kerangka pemikiran, serta metodologi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 17 </ref>
 
==Fokus dan Ruang Lingkup==
Permasalahan sosial ini diantaranya, terdiri dari masalah kemiskinan, kesehatan, pengangguran, anak, wanita, dan lansia.{{fact}} Berbeda dengan ilmu kedokteran yang menekankan pada diagnosis dan penyembuhan, disiplin ini menekankan pada bantuan (‘’assessment’’) dan [[intervensi sosial]] sebagai metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat.{{fact}}
Bila ilmu kedokteran menekankan pada diagnosis dan penyembuhan, disiplin ini menekankan pada ‘’assessment’’ dan [[intervensi sosial]]. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 141 </ref> Intervensi sosial merupakan metode perubahan sosial terencana yang bertujuan memfungsikan kembali fungsi sosial seseorang, kelompok, maupun masyarakat. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 143 </ref> Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu ''mikro'', ''mezzo'', dan ''makro''. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 141 </ref> Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil; level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas; dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 141 </ref>
 
Ilmu kesejahteraan sosial dalam kaitannya dengan intervensi sosial memiliki 3 ruang lingkup , yaitu ''mikro'', ''mezzo'', dan ''makro''.{{fact}} Level mikro membahas intervensi sosial di tingkat individu, keluarga, dan kelompok kecil; level mezzo membahas intervensi sosial di tingkat komunitas; dan level makro membahas intervensi sosial di tingkat masyarakat yang lebih luas.{{fact}}
 
==Sejarah==
 
'''Sebelum abad ke-16'''
SebelumPada abad ke-16mulanya, usaha-usaha kesejahteraan sosial dilakukan oleh [[kelompok keagamaan]]. <ref name="Zastrow"> {{facten}} Secara umumZastrow, usahaCharles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. Page 15.</ref> Usaha-usaha kesejahteraan yang pada umumnya dilakukan merupakan pelayanan sosial yang bersifat amal.{{fact}}<ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 4 </ref> Sebagaimana yang dituliskan Canda dan Furman dalam bukunya, ''Keberagaman Agama dalam Praktek Pekerjaan Sosial'' (''Spiritual Diversity in Social Work Practice: The Heart of Helping''), bahwa setiap agama (Budha, Hindu, Islam, Konghucu, Kristen, dan Yahudi) memiliki kepercayaan dan nilai dasar yang berimplikasi pada penerapan atau praktek kerja sosial. <ref name="canda"> {{facten}} Canda,Edward R.,Leola Dyrud Furman.1999.''Spiritual Diversity in Social Work Practice:The Heart of Helping''.New York:The Free Press. Hal. 143-147 </ref>
 
'''Abad 13-18'''
Akar sejarah dari bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial seringkali dikaitkan pula dengan kondisi Eropa pada abad 13-18.{{fact}} Pada periode tersebut pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan <ref name="adiawal">Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10. </ref> Undang-undang Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (''Elizabethan Poor Law'') merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja. <ref name="Zastrow"> {{en}} Zastrow, Charles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. Page 15.</ref>
Pada periode ini pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan <ref name="Zastrow"> {{en}} Zastrow, Charles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. Page 15.</ref>
Akar sejarah dari bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial seringkali dikaitkan pula dengan kondisi Eropa pada abad 13-18.{{fact}} Pada periode tersebut pemerintah Inggris mengeluarkan beberapa peraturan perundangan untuk menangani masalah kemiskinan. <ref name="adiawaladi2005">Adi, Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 1-10.2 </ref> Undang-undang Kemiskinan yang dikeluarkan oleh Ratu Elizabeth (''Elizabethan Poor Law'') merupakan salah satu undang-undang yang paling terkenal saat itu. Undang-undang tersebut dianggap sebagai cikal bakal intervensi pemerintah terhadap kesejahteraan warga negaranya karena usaha kesejahteraan sosial sebelumnya lebih banyak dilakukan oleh kelompok keagamaan, seperti pihak gereja. <ref name="Zastrow"> {{en}} Zastrow, Charles. 1996. Introduction to Social Work and Social Welfare. Sixth Edition. Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company. Page 15.</ref>
 
Usaha-usaha kesejahteraan sosial pada dasarnya berasal dari nilai-nilai [[humanitarianisme]] yang percaya bahwa kondisi [[kemiskinan]] yang terjadi di tengah masyarakat adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 5 </ref> Kemudian muncul kelompok-kelompok ([[relawan]]) yang mengupayakan pengembangan usaha kesejahteraan sosial untuk memperbaiki kondisi tersebut.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 3-7 </ref> Usaha kesejahteraan sosial yang dilakukan oleh relawan yang didasari semangat filantropis selanjutnya berkembang menjadi lebih terarah dan terorganisir.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 8 </ref> Karena itu, baik di Inggris maupun Amerika, sejarah pekerjaan sosial sangat terkait dengan para relawan dan organisasi para relawan.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 8 </ref> Organisasi para relawan inilah yang kemudian mendorong terciptanya beragam usaha kesejahteraan sosial.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 8 </ref>
 
'''Tahun [[1896]]'''
Pada tahun [[1896]], organisasi relawan bernama ''COS (Charity Organization Society)'' didirikan di [[London]], [[Inggris]].{{fact}} Organisasi relawan tersebut dikembangkan untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal.{{fact}} Perkembangan organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan organisasi relawan di Amerika.{{fact}} Pada tahun 1877, COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat <ref name="adiawal"/>
Organisasi relawan bernama ''COS (Charity Organization Society)'' didirikan di [[London]], [[Inggris]]. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 4 </ref> Organisasi relawan tersebut dikembangkan untuk menggalang dan mengkoordinasikan bantuan dana dan material dari berbagai gereja serta kurang lebih 100 lembaga amal. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 4 </ref> Perkembangan organisasi relawan di Inggris berpengaruh pula terhadap perkembangan organisasi relawan di Amerika. <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 4 </ref>
 
'''Tahun 1877'''
Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu, serta permasalahan sosial dan ekonomi.{{fact}} Oleh karena itu, [[Mary Richmond]] <!--siapa?--> berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan.{{fact}} Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di New York pada tahun 1898.{{fact}}
COS kemudian di kembangkan di Buffalo, New York. Dalam jangka waktu 10 tahun kemudian, terbentuk 25 organisasi sosial di Amerika Serikat <ref name="adiawal"/>
 
Berkembangnya berbagai COS di Amerika membuat para relawan aktif yang terlibat di dalamnya merasa perlu suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang berhubungan dengan perilaku individu, serta permasalahan sosial dan ekonomi.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 9 </ref> Oleh karena itu, [[Mary Richmond]] <!--siapa?--> berencana untuk mengembangkan Sekolah Pelatihan Filantropi Terapan.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 9 </ref> Lembaga ini menjadi cikal bakal kelas pekerjaan sosial di New York pada tahun 1898.{{fact}} <ref name="adi2005">Adi,Isbandi Rukminto. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Pengantar Pada Pengertian dan Beberapa Pokok Bahasan.Jakarta. FISIP UI Press. Hal. 9 </ref>
 
Perluasan pokok bahasan dalam sejarah perkembangan bidang pekerjaan sosial telah memunculkan suatu kajian kesejahteraan sosial yang lebih luas <ref name="adiawal"/>. Munculnya kajian kesejahteraan sosial ini kemudian mendorong terbentuknya disiplin baru bernama ilmu kesejahteraan sosial.<ref name="adiawal"/>
 
==Pendekatan ==
AdaMenurut Midgley, terdapat empat pendekatan dalam mengupayakan kesejahteraan sosial <!--ref menurutname="Midgley"> siapa?-{{en}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 15-25 </ref>: :
 
===Filantropi sosial===
Baris 36 ⟶ 43:
# Kemauan, ketergantungan upaya pada kemauan baik dari para [[donor]] dan kemauan [[pemerintah]] untuk menggunakan uang pembayar [[pajak]] untuk mendukung kegiatan-kegiatan amal.
 
Seiring dengan perkembangan filantropi, filantropi tidak lagi hanya berkaitan dengan penyediaan bantuan kepada yang membutuhkan. <ref name="Midgley"> {{en}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 18 </ref> Selama abad ke-19, ketika kegiatan amal berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika utara, beberapa pemimpin filantropis berusaha membawa isu [[reformasi sosial]] dan peningkatan kondisi sosial. <ref name="Midgley"> {{facten}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 18 </ref> Para pemimpin, yang sering berhubungan baik dengan anggota kelas menengah atas, berusaha untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menjaring dukungan dari para pemimpin politik dan bisnis. <ref name="Midgley"> {{facten}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 18 </ref> Mereka menggunakan koneksi yang mereka miliki untuk membujuk pemerintah agar memperkenalkan layanan sosial yang baru, membuat undang-undang yang mencegah eksploitasi dan diskriminasi, atau untuk tindakan perlindungan terhadap kelompok rentan <ref name="Midgley"/>.
Seiring dengan perkembangan filantropi, filantropi tidak lagi hanya berkaitan dengan penyediaan bantuan kepada yang membutuhkan. {{fact}}
 
Selama abad ke-19, ketika kegiatan amal berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika utara, beberapa pemimpin filantropis berusaha membawa isu [[reformasi sosial]] dan peningkatan kondisi sosial.{{fact}} Para pemimpin, yang sering berhubungan baik dengan anggota kelas menengah atas, berusaha untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menjaring dukungan dari para pemimpin politik dan bisnis.{{fact}} Mereka menggunakan koneksi yang mereka miliki untuk membujuk pemerintah agar memperkenalkan layanan sosial yang baru, membuat undang-undang yang mencegah eksploitasi dan diskriminasi, atau untuk tindakan perlindungan terhadap kelompok rentan <ref name="Midgley"/>.
===Pekerja sosial===
Berbeda dengan pendekatan filantropi, pekerjaan sosial merupakan pendekatan yang terorganisir untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menggunakan tenaga [[profesional]] yang [[memenuhi syarat]] untuk menangani [[masalah sosial]]. <ref name="Midgley"> {{facten}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 15-25 </ref> Namun, perkembangan pekerjaan sosial tidak lepas dari perkembangan filantropi. <ref name="Midgley"> {{facten}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 15-25 </ref> Sejak abad ke-19, pekerjaan sosial telah mengalami pengembangan profesional dan [[akademik]] yang cukup pesat dan telah menyebar di seluruh dunia <ref name="Midgley"/>.`
 
===Administrasi sosial===
Pendekatan administrasi sosial berusaha mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menciptakan program sosial pemerintah yang meningkatkan kesejahteraan warga negaranya melalui penyediaan berbagai [[pelayanan sosial]] <ref name="Midgley"/>. Pendekatan ini diselenggarakan langsung oleh pemerintah. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah [[Undang-Undang tentang Kemiskinan]] yang dikeluarkan oleh [[Ratu Elizabeth I]]. <ref name="Midgley">
===Pembangunan sosial===
Pembangunan sosial merupakan suatu proses perubahan sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sebagai suatu keutuhan, di mana pembangunan ini dilakukan untuk saling melengkapi dengan dinamika proses pembangunan ekonomi. <ref name="Midgley"> {{en}} Migley, James.1995. Social Development:The Developmental Perspective in Social Welfare. London:Sage Publications Ltd. Hal. 25 </ref>
Pembangunan sosial adalah konsepsi baru dari pembangunan, karenakan efek negatif dari pembangunan ekonomi yang berjalan selama ini telah menimbulkan kritik dari para tokoh. {{fact}} Mereka berpandangan bahwa pembangunan ekonomi tidak mengakomodasi aspek sosial sehingga pembangunan justru menciptakan jurang antara kelompok berpunya dan tidak punya.{{fact}} oleh karena itu, pendekatan pembangunan sosial ini berusaha mempromosikan kesejahteraan sosial dengan menyelaraskan pembangunan di bidang ekonomi dan sosial.{{fact}}
 
==Referensi==