Arya Kenceng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
Banyak versi mengenai keberadaan Arya Kenceng, Dalam beberapa babad, misalnya '''Babad Arya Tabanan''', dinyatakan bahwa Arya Kenceng adalah adik dari Arya Damar, yang lain mencatat Arya Kenceng identik dengan Arya Damar, dan beberapa naskah lontar menyatakan beliau adalah anak dari Arya Damar.
Pada tahun 1342, pasukan perang Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh [[Gajah Mada]] selaku Panglima Perang Tertinggi, dibantu oleh Wakil Panglima Perang yang bernama [[Arya Damar]], serta beberapa Perwira antara lain, [[Arya Kenceng]], [[Arya Sentong]], [[Arya Belog]], [[Arya Kanuruhan]], [[Arya Bleteng]], [[Arya Pengalasan]] dan Adipati Takung.
Setelah Kerajaan Bedulu ditaklukan, oleh raja Kerajaan Majapahit Sri Hayam Wuruk, diangkatlah Sri Kresna Kepakisan sebagai Raja Bali yang berkedudukan di Samprangan. Selanjutnya [[Sri Kresna Kepakisan]] memberikan daerah kekuasaan kepada beberapa Arya, salah satunya Arya Kenceng diberikan memimpin daerah Tabanan yang Kerajaannya berada di Pucangan / Buahan [[Tabanan]].
Baris 12:
Dengan jatuhmya kerajaan Bedulu, Arya Kenceng diberikan kekuasaan di daerah Tabanan Bali, dengan rakyat sebanyak 40.000 orang dengan batas wilayah sebagai berikut :
* Batas
* Batas
* Batas
* Batas
Pada tahun saka 1256 atau 1343 M beliau membuat istana disebuah desa yang bernama Desa Pucangan atau Buwahan Penebel
Arya Kenceng mengambil istri putri keturunan brahmana yang bertempat tinggal di Ketepeng Renges yaitu suatu daerah di Pasuruan yang merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Arya Kenceng memperistri putri kedua dari brahmana tersebut sedangkan putri yang sulung diperistri oleh Dalem Ketut Sri Kresna Kepakisan dari Puri Samprangan dan putri yang bungsu diperistri oleh Arya Sentong.
|