Pendekatan Ilmu Politik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
usul penggabungan dengan Ilmu politik |
k →Pendekatan dalam Ilmu Politik: hapus markah yang tidak perlu |
||
Baris 9:
=== Pendekatan Institusionalisme atau Kelembagaan ===
Pendekatan ini mengacu pada negara sebagai fokus kajian utamanya. <ref name="budiarjo1"/> Setidaknya, ada dua tipe atau jenis atau pemisahan institusi negara – yakni negara demokratis yang berada pada titik “pemerintahan yang baik” atau ''good governance'' dan negara otoriter yang berada pada titik “pemerintahan yang jelek” atau ''bad governance'' dan kemudian berkembang lagi dengan banyak varians yang memiliki sebutan nama yang berbeda-beda. <ref name="goodin"> {{en}}Goodin, Robert E. et all (ed). (1996). A new Handbook of Political Science. Oxford University Press </ref>
Setidaknya, ada lima karakteristik/ kajian utama dari pendekatan ini, yakni :
* [[Legalisme]] ''(legalism)'', yang mengkaji pada aspek hukum – peranan dari pemerintah pusat dalam mengatur hukum; <ref name="peters">
* [[Strukturalisme]] yakni berfokus pada perangkat kelembagaan utama, yakni menekankan pada pentingnya keberadaan struktur dan struktur itu pun dapat menentukan perilaku seseorang; <ref name="peters"/>
* [[Holistik]] ''(holism)'' yang menekankan pada kajian sistem yang menyeluruh atau holistik alih-alih dalam memeriksa lembaga yang “bersifat” individu seperti legislatif; <ref name="peters"/>
* [[Sejarah]] atau ''historicism'' yang menekankan pada analisisnya dalam aspek sejarah seperti kehidupan sosial ekonomi dan kebudayaan; <ref name="peters"/>
* Analisis [[Normatif]] atau ''normative analysis'' yang menekankan analisisnya dalam aspek yang normatif sehingga akan terfokus pada penciptaan
=== Pendekatan Perilaku dan Pilihan Rasional ===
Baris 29:
Adapun aspek yang ditekankan dalam pendekatan ini adalah:
* Menekankan pada [[teori]] dan [[metodologi]] ''(Concern with Theory and Methodology)'' . Dalam mengembangkan studi ilmu politik, teori berguna untuk menjelaskan berbagai [[fenomena]] dari keberagaman didalam masyarakat <ref name="peters"/>
* Menolak pendekatan normatif ''(Anti-Normative Bias)''. Kaum [[Behavioralis]] menolak hal-hal normatif yang dikaji dalam pendekatan institusionalisme karena pendekatan normatif dalam upaya menciptakan “pemerintahan yang baik’ itu bersifat [[bias]] <ref name="peters"/>
* Menekankan pada analisis individual ''(Assumptions of Individualism)''. Kaum behavioralis menganalisis letak/ pengaturan aktor politik itu secara individual karena fokus analisisnya memang tertuju pada analisis perilaku individu <ref name="peters"/>
* Masukan ''(Inputism)'' yang memperhatikan input atau masukan dalam sistem politik (teori sistem oleh David Easton, 1953) / tidak hanya ditekankan pada strukturnya saja seperti dalam pendekatan institusionalisme.<ref name="peters"/>
=== Pendekatan Kelembagaan Baru ===
|