Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan [[Sradha|Pancasradha]]. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
# '''[[Brahman|WidhiVidhi TattwaTattva]]''' – percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
# '''[[Atman|Atma TattwaTattva]]''' – percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
# '''[[Karmaphala|Karmaphala TattwaTattva]]''' – percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
# '''[[Samsara|PunarbhawaPunarbhava TattwaTattva]]''' – percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
# '''[[Moksa|Moksa TattwaTattva]]''' – percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
=== WidhiVidhi TattwaTattva ===
[[Berkas:Om4.jpg|right|240px|thumb|'''Omkara'''. Aksara suci bagi umat Hindu yang melambangkan "[[Brahman]]" atau "Tuhan Sang Pencipta"]]
{{main|Brahman}}
WidhiVidhi TattwaTattva merupakan konsep kepercayaan terdapat [[Tuhan]] yang Maha Esa dalam pandangan Hinduisme. Agama Hindu yang berlandaskan [[Dharma]] menekankan ajarannya kepada umatnya agar meyakini dan mengakui keberadaan Tuhan yang Maha Esa. Dalam filsafat [[AdwaitaAdvaita WedantaVedanta]] dan dalam kitab [[WedaVeda]], Tuhan diyakini hanya satu namun orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama. Dalam agama Hindu, Tuhan disebut [[Brahman]]. Filsafat tersebut juga enggan untuk mengakui bahwa [[Dewa (Hindu)|dewa-dewi]] merupakan Tuhan tersendiri atau makhluk yang menyaingi derajat Tuhan<ref>"[[BhagawadgitaBhagavadgita]]" menurut aslinya, oleh: Om A. C. B. S. Prabhupada</ref>.
=== Atma TattwaTattva ===
{{main|Atman}}
Atma tattwatattva merupakan kepercayaan bahwa terdapat [[jiwa]] dalam setiap makhluk hidup. Dalam ajaran Hinduisme, jiwa yang terdapat dalam makhluk hidup merupakan percikan yang berasal dari Tuhan dan disebut [[Atman]]. JiwatmaJivatma bersifat abadi, namun karena terpengaruh oleh badan manusia yang bersifat maya, maka JiwatmaJivatma tidak mengetahui asalnya yang sesungguhnya. Keadaan itu disebut ''AwidyaAvidya''. Hal tersebut mengakibatkan Jiwatma mengalami proses [[reinkarnasi]] berulang-ulang. Namun proses reinkarnasi tersebut dapat diakhiri apabila JiwatmaJivatma mencapai [[moksa]]<ref>I Ketut Sukartha, dkk, "Widya Dharma Agama Hindu". Penerbit: Ganeça Exact</ref>.
=== Karmaphala ===
Agama Hindu mengenal hukum sebab-akibat yang disebut [[Karmaphala]] (''karma'' = perbuatan; ''phala'' = buah/hasil) yang menjadi salah satu keyakinan dasar. Dalam ajaran Karmaphala, setiap perbuatan manusia pasti membuahkan hasil, baik atau buruk. Ajaran Karmaphala sangat erat kaitannya dengan keyakinan tentang [[reinkarnasi]], karena dalam ajaran Karmaphala, keadaan manusia (baik suka maupun duka) disebabkan karena hasil perbuatan manusia itu sendiri, baik yang ia lakukan pada saat ia menjalani hidup maupun apa yang ia lakukan pada saat ia menjalani kehidupan sebelumnya. Dalam ajaran tersebut, bisa dikatakan manusia menentukan nasib yang akan ia jalani sementara [[Tuhan]] yang menentukan kapan hasilnya diberikan (baik semasa hidup maupun setelah reinkarnasi)<ref>Cudamani, "Karmaphala dan Reinkarnasi". Penerbit: Hanuman Sakti</ref>.
=== PunarbhawaPunarbhava ===
{{main|Samsara}}
PunarbhawaPunarbhava merupakan keyakinan bahwa manusia mengalami [[reinkarnasi]]. Dalam ajaran PunarbhawaPunarbhavg4 a, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Apabila manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya (baik atau buruk) yang belum sempat dinikmati. Proses reinkarnasi diakhiri apabila seseorang mencapai kesadaran tertinggi ([[moksa]]).
=== Moksa ===
|