Alzheimer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
05Karimah (bicara | kontrib)
tambah referensi
Baris 1:
{{Penyangkalan-medis}}
 
'''Alzheimer''' atau '''kepikunan''' merupakan salah satu bentuk demensia yang paling sering ditemukan di klinik. Demensia adalah gejala kerusakan otak yang mengganggu kemampuan seseorang untuk berpikir, daya ingat, dan fungsi berbahasa. Hal tersebut membuat pasien demensia kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
'''Alzheimer''' atau '''kepikunan''' merupakan sejenis [[penyakit]] penurunan fungsi saraf [[otak]] yang kompleks dan progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak<ref>http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/kekurangan-gizi-di-otak-secara-perlahan-akan-memicu-alzheimer/</ref>. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
 
Nama penyakit Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman yang pertama kali menemukan penyakit ini pada tahun 1906. Dr. Alzheimer memperhatikan adanya perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Pada jaringan otak tersebut ditemukan lapisan atau plaque dan serabut saraf yang tidak normal.
 
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia sekitar 65 tahun ke atas. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut penderita penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat sampai hampir 4 kali di tahun 2050. Hal tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi penduduk lanjut usia juga bertambah.
 
Demensia Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia akibat degenerasi otak yang tersering ditemukan dan paling ditakuti. Demensia yang disebabkan oleh Alzheimer, biasanya diderita oleh pasien usia lanjut dan merupakan penyakit yang tidak hanya menggerogoti daya pikir dan kemampuan aktivitas bagi penderitanya, namun juga menimbulkan beban bagi keluarga yang merawatnya.
 
Demensia Alzheimer dikategorikan sebagai penyakit degeneratif otak yang progresif yang mematikan sel-sel otak sehingga mengakibatkan menurunnya daya ingat, kemampuan berpikir dan perubahan perilaku. Mengingat beban yang ditimbulkan penyakit ini, masyarakat perlu mewaspadai gangguan perilaku dan psikologik penderita demensia Alzheimer. <ref>http://alzheimerindonesia.org/index.php?option=com_content&view=article&id=27:definisi-alzheimer&catid=30:the-community&Itemid=30 </ref>
 
'''Alzheimer''' atau '''kepikunan''' merupakan sejenis [[penyakit]] penurunan fungsi saraf [[otak]] yang kompleks dan progresif yang di sebabkan karena berkurangnya gizi di otak<ref>http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/kekurangan-gizi-di-otak-secara-perlahan-akan-memicu-alzheimer/</ref>. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
 
Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (''dementia'') yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.