Mikotoksin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{inuse|8 Mei}}
Secara umum, mikotoksin merupakan [[toksin]] yang dihasilkan oleh [[cendawan]]<ref>{{cite journal
| author = Alvi Yani
| year = 2009
Baris 33:
== Jenis-jenis ==
Terdapat enam jenis mikotoksin utama yang sering merugikan manusia, yaitu [[aflatoksin]], citrinin, ergot alkaloid, fumonisins, ochratoxin, patulin, trichothecenes, dan zearalenone<ref>{{cite journal
| author = Gwiazdowska D, Pawlak-Lemanska K
| year = 2009
Baris 97:
| accessdate =
}}
</ref>. Dulunya kontaminasi senyawa ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan ergot (ergotisme) yang dapat ditemui dalam dua bentuk, yaitu bentuk gangren (''gangrenous'') dan kejang (''convulsive'')<ref name="e"></ref>. Pembersihan serealia secara mekanis tidak sepenuhnya memberikan proteksi terhadap kontaminasi senyawa ini karena beberapa jenis gandum masih terserang ergot dikarenakan varietas benih yang digunakan tidak resiten terhadap ''Claviceps purpurea'', penghasil ergot alkaloid<ref name="e"></ref>. Pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat menyebabkan tall fescue toxicosis yang ditandai dengan penurunan produksi susu, kehilangan bobot tubuh, dan fertilitas menurun<ref name="e"></ref>.
=== Fumonisin ===
Baris 119:
== Efek pada manusia ==
Banyak mikotoksin yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia melalui makanan, salah satunya adalah kontaminasi citrini pada produk [[keju]] karena proses [[fermentasi]] keju yang melibatkan ''P. citrinum'' dan ''P. expansum'' penghasil citrinin<ref>{{cite journal
| author = Bailly J.D., Querin A.; Le Bars-Bailly S., Benard G., Guerre P.
| year = 2002
Baris 143:
== Efek pada hewan ==
Aflatoksin dapat menyebabkan penyakit [[liver]] pada hewan (terutama aflatoksin B1) yang ditandai dengan produksi telur, susu, bobt tubuh yang menurun<ref name="f"></ref>. Untuk mereduksi atau mengeliminasi efek aflatoksin pada hewan, dapat digunakan ammoniasi dan beberapa molekul penyerap<ref name="f"></ref>. Pada ayam petelur, babi, sapi, tikus, dan mencit, toksin fumonisin sulit siserap namun penyebarannya sagat cepat dan ditemukan dapat tertimbun di [[hati]] dan [[ginjal]] hewan hingga menyebabkan kerusakan oksidatif<ref name="g"></ref>.
|