Bahan bakar nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tabah98 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tabah98 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Bahan bakar nuklir''' adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk menghasilkan [[energi nuklir]], demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Hingga saat ini, bahan bakar nuklir yang umum dipakai adalah unsur berat [[fissil]] yang dapat menghasilkan reaksi nuklir berantai di dalam [[reaktor nuklir]]; ''Bahan bakar nuklir'' dapat juga berarti material atau objek fisik (sebagai contoh bundel bahan bakar yang terdiri dari [batang bahan bakar]] yang disusun oleh material bahan bakar, bisa juga dicampur dengan material struktural, material moderator atau material pemantul (reflector) neturon. Bahan bakar nuklir fissil yang seirng digunakan adalah [[U-235|<sup>235</sup>U]] dan [[Pu-239|<sup>239</sup>Pu]], dan kegiatan yang berkaitan dengan penambangan, pemurnian, penggunaan dan pembuangan dari material-material ini termasuk dalam [[siklus bahan bakar nuklir]]. Siklus bahan bakar nuklir penting adanya karena terkait dengan [[PLTN]] dan [[senjata nuklir]].
 
Tidak semua bahan bakar nuklir digunakan dalam reaksi fissi berantai. Sebagai contoh, [[Pu|<sup>238</sup>Pu]] dan beberapa unsur ringan lainnya digunakan untuk menghasilkan sejumlah daya nuklir melalui proses [[peluruhan radioaktif]] dalam [[generator radiothermal]], dan [[baterai atom]]. Isotop ringan seperti <sup>3</sup>H ([[tritium]]) digunakan sebagai bahan bakar [[fussi nuklir]]. Bila melihat pada [[energi ikat]] pada isotop tertentu, terdapat sejumlah energi yang bisa diperoleh dengan memfusikan unsur-unsur dengan nomor atom lebih kecil dari besi, dan memfisikan unsur-unsur dengan nomor atom yang lebih besar dari besi.
 
[[Image:AvgBindingEnergyPerNucleon.jpg|right|thumb|250px|Grafik yang membandingkan [[nomor nukleon]] vs [[energi ikat]] ]]