Bahan bakar nuklir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tabah98 (bicara | kontrib)
Tabah98 (bicara | kontrib)
Baris 20:
 
[[Konduktivitas panas]] dari uranium dioksida sangat rendah, hal ini dipengaruhi oleh [[porositas]] and proses pembakaran (burn-up). Burn-up menghasilkan [[produk fissi]] dalam bahan bakar (seperti [[lantanida]]), penyisipan produk fissi seperti [[palladium]], pembentukan gelembung gas fissi seperti [[xenon]] dan [[kripton]] dan kerusakan bahan bakar akibat radiasi. Rendahnya konduktivitas panas dapat berakibat pada pemanasan berlebih pada pusat pellet bahan bakar. Porositas berakibat pada penurunan konduktivitas panas dan pengembangan bahan bakar ketika digunakan.
 
Menurut [[International Nuclear Safety Center]] [http://www.insc.anl.gov/] konduktivitas panas dari uranium dioksida dapat dihitung dengan menggunakan serangkaian persamaan dalam kondisi yang berbeda-beda.
 
[Densitas]] bahan bakar dapat dihubungkan dengan konduktivitas panas menurut persamaan berikut:
 
p = (ρ<sub>td<sub>-ρ)/ρ
 
Dengan ρ adalah densitas bahan bakar dan ρ<sub>td<sub> adalah densitas teori dari uranium dioksida.
 
Konduktivitas panas dari fase porous (K<sub>f<sub>)dihubungkan dengan konduktivitas fase sempurna (K<sub>o<sub>, tidak ada porositas) dengan persamaan berikut. Perlu dicatat bahwa s adalah faktor shape (bentuk) dari lubang.
 
K<sub>f<sub> = K<sub>o<sub>.(1-p/1+(s-1)p)
 
==Pranala luar dan referensi==