Kabupaten Rembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika |
|||
Baris 105:
* lontong tuyuhan adalah makanan khas daerah rembang yang maknyus rasanya, yaitu lonthong yang diberi kuah opor ayam yang agak encer tetapi rasanya leghit karena rempah-rempah yang dipakai sangat berkualitas, lauknya bisa memlilih daging ayam yang dimasak dalam kuah atau pilih jerohan ayam, kalau kurang pedas bisa ditambahkan sambal, akan lebih enak bila disantap dengan kerupuk jambal,dan minumnya teh tawar panas.Lonthong tuyuhan biasanya dijual di sekitar tepi jalan raya oleh pedagang asonga.
* sayur merica,banyak sekali ditemukan di dekat laut, biasanya berada di desa tanjung sari dan sekitarnya, lebih tepatnya lagi berada di kota rembangnya, makanan ini lezat sekali, berisi ikan yang gede, dan ikan tersebut biasanya adalah ikan tongkol.
# Sate Sarepeh {br}Berupa sate ayam kampung yang bumbunya terdiri dari cabe merah, gula merah, santan dan garam. Adalah sebagai lauk pauk dan biasanya dirangkai dengan lontong.
# Sayur Merica{br}Dari ikan laut segar dengan bumbu cabe, merica, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan air.▼
# Petis Bumbon{br}Sayur untuk makan siang/malam yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.▼
▲Tempe dengan bumbu-bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, asam (tomat) garam dan air. Biasanya ditambahkan juga ikan pindang. Sebagai sayur untuk makan siang (menu sehari-hari).
# Lontong Tuyuhan{br}Lontong dengan opor ayam kampung pedas khas desa Tuyuhan (Kecamatan Pancur). Makanan ini tidak pernah atau jarang dibuat ibu rumah tangga. Sebagai makanan sore hari/malam hari, biasanya sekitar jam 15.00 WIB sudah dijual di lokasi desa Tuyuhan di sepanjang pinggir jalan dengan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. Dan minumannya air putih yang ditempatkan di kenda (tanpa gelas).▼
# Dumbeg{br}Dibuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen); dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. Yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur) dan desa Mondoteko (Kecamatan Rembang).▼
▲Dari ikan laut segar dengan bumbu cabe, merica, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan air.
# Jenang Waluh{br}Dibuat dari buah waluh, gula aren, air nira dan garam, yang rasanya sangat manis. Dan biasanya dimakan dengan Jadah. Jadah yang terkenal adalah dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
# Jadah{br}Terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, garam yang ditumbuk halus (sewaktu masih panas) di atas keranjang yang Terbuat dari daun lontar/daun kelapa muda dan alat tumbuknya juga dilapis dengan daun lontar dan kelapa muda. Rasanya sangat gurih, kemudian dicetak persegi dan dibungkus dengan daun pisang (seperti lemper). Biasanya dimakan bersama dengan Jenang waluh, yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).▼
▲Sayur untuk makan siang/malam yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.
# Kaoya Dudul{br}Terbuat dari beras ketan, kacang hijau, gula aren/gula pasir dan garam. Tempatnya dari daun lontar berlubang bulat kecil sebanyak 5 buah, kalau makan tinggal didudul (ditekan) saja, rasanya sangat manis dan gurih. Berasal dari desa Gunem Kecamatan Gunem.▼
# Kerupuk Bakar{br}Kerupuk udang dan tengiri dari kota rembang yang dioven/dibakar.▼
▲Lontong dengan opor ayam kampung pedas khas desa Tuyuhan (Kecamatan Pancur). Makanan ini tidak pernah atau jarang dibuat ibu rumah tangga. Sebagai makanan sore hari/malam hari, biasanya sekitar jam 15.00 WIB sudah dijual di lokasi desa Tuyuhan di sepanjang pinggir jalan dengan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. Dan minumannya air putih yang ditempatkan di kenda (tanpa gelas).
# Kacang Atom{br}Terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka, kacang tanah, garam, bawang putih dan air yang dicetak bulat-bulat kecil dan digoreng. Rasanya sangat gurih dan banyak disukai masyarakat.▼
# Kacang Pres Non Kolesterol{br}Terbuat dari kacang tanah yang dipres (diambil minyaknya). Kemudian dibumbui bawang putih dan garam dan dioven.▼
▲Dibuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen); dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. Yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur) dan desa Mondoteko (Kecamatan Rembang).
# Gula Semut{br}Terbuat dari pohon nira (legen) dengan proses pemanasan, sehingga hasilnya seperti gula pasir/gula halus yang berwarna coklat.▼
▲Terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, garam yang ditumbuk halus (sewaktu masih panas) di atas keranjang yang Terbuat dari daun lontar/daun kelapa muda dan alat tumbuknya juga dilapis dengan daun lontar dan kelapa muda. Rasanya sangat gurih, kemudian dicetak persegi dan dibungkus dengan daun pisang (seperti lemper). Biasanya dimakan bersama dengan Jenang waluh, yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
▲Terbuat dari beras ketan, kacang hijau, gula aren/gula pasir dan garam. Tempatnya dari daun lontar berlubang bulat kecil sebanyak 5 buah, kalau makan tinggal didudul (ditekan) saja, rasanya sangat manis dan gurih. Berasal dari desa Gunem Kecamatan Gunem.
▲Kerupuk udang dan tengiri dari kota rembang yang dioven/dibakar.
▲Terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka, kacang tanah, garam, bawang putih dan air yang dicetak bulat-bulat kecil dan digoreng. Rasanya sangat gurih dan banyak disukai masyarakat.
▲Terbuat dari kacang tanah yang dipres (diambil minyaknya). Kemudian dibumbui bawang putih dan garam dan dioven.
▲Terbuat dari pohon nira (legen) dengan proses pemanasan, sehingga hasilnya seperti gula pasir/gula halus yang berwarna coklat.
== Budaya Rembang ==
|