Bactrocera: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 17:
== Pengendalian ==
Selama ini, Bractocera dorsalis pada tanaman dapat dikendalikan dengan beberapa cara, diantaranya yaitu insektisida, pemanfaatan musuh alami, pemanfaatan flavonoid dari kulit jeruk manis dan bioinsektisida
=== insektisida ===
Baris 23:
=== Bioinsektisida ===
Bioinsektida adalah mikroorganisme pengendali serangga <ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref> . Selain penyakit, kendala utama dalam budidaya tanaman adalah serangan hama <ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref> . Pada awal infeksi bakteri, serangga akan menunjukkan penurunan aktivitas makan dan cenderung mencari perlindungan di tempat tersembunyi (dibawah daun)<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref>. Sementara larva serangga akan mengalami diare, mengeluarkan cairan dari mulutnya, dan mengalami kelumpuhan pada saluran makanan. <ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref>
pengelolaan hama Bactrocera dorsalis dengan memnfaatkan keanekaragaman hayati dalam agroekosistem. Seperti Pengendalian Bractocera dorsalis yang sudah dilakukan adalah dengan pemanfaatan musuh alami sebagai agen pengendali. Di mana dalam aplikasinya perlu ditunjang oleh beberapa hal, yaitu teknik perbanyakan inangnya yaitu B. dorsalis dengan menggunakan pakan buatan; eksplorasi, identifikasi musuh alami, yakni parasitopid B. dorsalis serta peranannya dalam pengelolaan hama lalat buah; dan manipulasi musuh alami melalui praktik ogronomis agar efektif sebagai agen pengendali hayati.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) di Bogor telah melakukan serangkaian penelitian pengendalian hama tersebut. Pengendalian yang dipilih menggunakan Minyak Cemara Hantu (Melaleuca braceata) dan minyak selasih (Ocimum sanctum) yang berpeluang menjadi atraktan karena mengandung metil eugenol yang cukup tinggi. Sifatanya sebagai atraktan dapat menarik lalat buah. Akan tetapi tidak membunuhnya.
Karena dalam flavonoid mengandung senyawa yang dapat membunuh lalat buah tersebut. Lalat buah tertarik pada aroma yang dikeluarkan oleh aroma flavonoid, termasuk ke dalam famili Noctuidae dan ordo Lepidoptera. Ngengat berwarna abu-abu sampai kecoklat-coklatan dengan bintik terang dekat sayap. Sayap depan berwarna coklat tua dengan garis-garis yang kurang jelas dan terdapat bintik hitam. sedangkan sayap belakang keputih-putihan dan tepinya bergaris hitam. Ukuran sayap bila direntangkan dapat mencapai 25-30mm.
|