Anjing Akita: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
hapus pernyataan meragukan (sumber kemungkinan tidak benar) |
||
Baris 32:
}}<!-- End Infobox -->
{{nihongo|'''Akita Inu'''|秋田犬||anjing akita}} adalah salah satu dari [[anjing trah Jepang]]. Nama resmi jenis anjing ini adalah Akita Inu. Di luar tempat asalnya di [[Prefektur Akita]], anjing berukuran besar ini disebut '''Akita Ken''' (juga berarti anjing akita). Jenis anjing ini tidak sama dengan [[American Akita]].
== Sejarah ==
Akita Inu termasuk salah satu dari enam [[anjing trah Jepang]]. Anjing ini termasuk jenis anjing baru, dan baru diakui sebagai ras anjing sekitar 100 tahun yang lalu.
Akita Inu memiliki kemampuan [[berburu]] yang hebat.<ref name="Inu">[http://www.greatdogsite.com/breeds/details/Akita_Inu/ Akita Inu]</ref> Karena ukuran dan keberaniannya, Akita Inu menjadi anjing pemburu yang handal, dimana buruannya berupa [[babi hutan]], rusa besar, dan [[beruang]] [[Yezo]] berukuran besar yang berada di Provinsi Akita.<ref name="Pet">[http://www.petpublishing.com/dogken/breeds/akita.shtml Akita]</ref>
Baris 46 ⟶ 44:
Pada [[zaman Edo]], [[klan Satake]] menguasai [[Provinsi Dewa]] bagian timur (wilayah Akita). Sebelumnya klan Satake adalah penguasa [[Provinsi Hitachi]] namun wilayah kekuasaannya ditukar dengan Provinsi Dewa setelah berpihak ke Pasukan Barat yang kalah dalam [[Pertempuran Sekigahara]]. [[Keshogunan Tokugawa]] memperlakukan klan Satake sebagai [[tozama daimyo]] yang kekuatan militernya sangat dibatasi.
Sekitar tahun [[1630]], klan Satake menganjurkan pengikutnya mengadakan [[adu anjing]] sebagai pelampiasan nafsu berperang. Klan Satake berintikan keluarga Satake Timur yang bermarkas di [[Istana Kubota]]. Keluarga klan Satake yang lain adalah Keluarga Barat, Keluarga Utara, dan Keluarga Selatan yang masing-masing berkedudukan di Ōtachi, Kakunodate, dan Yuzawa. Keluarga Barat yang berkedudukan di kawasan Ōtachi dikenal sebagai peternak anjing petarung hasil persilangan anjing matagi dan anjing lokal. Anjing yang mereka hasilkan disebut
Hingga [[zaman Meiji]], tradisi adu anjing di Jepang tidak juga hilang. Peternak terus mengawinkan anjing dari lokal dengan anjing impor berukuran besar untuk menghasilkan [[anjing petarung]]. Sekitar tahun [[1897]], peternak anjing di Prefektur Akita mendatangkan [[Tosa Inu]] dari [[Prefektur Kochi]] yang dikenal sebagai anjing petarung. Tosa Inu disilangkan dengan anjing impor dari
Di Prefektur Akita, moyang Akita Inu terus disilangkan dengan anjing impor dari
Adu anjing dilarang di Prefektur Akita sejak tahun [[1908]] karena dianggap merusak masyarakat. Penduduk begitu tenggelam dalam judi adu anjing sehingga pemerintah prefektur melarang adu anjing. Pelarangan [[adu anjing]], [[sabung ayam]], dan [[adu sapi]] di seluruh Jepang baru dilakukan [[Dinas Polisi Kekaisaran Jepang]] sejak [[26 Juli]] [[1916]]. Setelah adu anjing dilarang, peternak anjing dari Prefektur Akita mengalami masa suram. Anjing impor dari Barat menjadi lebih populer daripada anjing lokal. Berbagai jenis anjing campuran lahir dari persilangan dengan anjing impor dari Barat.
Baris 65 ⟶ 63:
Pada tahun [[1932]], harian [[Asahi Shimbun]] memuat berita tentang anjing jenis Akita Inu yang setia menunggu majikannya di [[Stasiun Ueno]], [[Tokyo]]. [[Hachikō]] tidak tahu bahwa majikannya sudah meninggal dunia, dan terus menanti majikannya yang tidak kunjung pulang.<ref name="Hachiko">{{en}}[http://starchaserakitas.synthasite.com/about-the-akita.php About the Akita]</ref> Berkat kisah Hachikō, semakin banyak orang yang mengenal Akita Inu.
=== Kesulitan
Kesulitan pangan di Jepang selama [[Perang Sino-Jepang]] hingga akhir [[Perang Dunia II]] menyebabkan anjing berukuran besar seperti Akita Inu berada dalam bahaya kepunahan. Jumlah Akita Inu berkurang drastis karena kurang makan dan dibunuh untuk diambil kulitnya. Anjing tidak diberi makan daging, melainkan hanya tepung dan sayuran sehingga sulit bereproduksi. Anak anjing yang lahir akhirnya mati karena kurang makan dan terkena [[canine distemper]]. Selain [[Anjing Gembala Jerman]] yang dipelihara militer untuk keperluan perang, anjing berukuran besar disita untuk dibunuh. Kulit anjing dipakai untuk keperluan seragam militer. Pecinta anjing berusaha menghindari peraturan dengan dengan mengawinkan anjing-anjing mereka dengan Anjing Gembala Jerman. Seusai Perang Dunia II, jumlah anjing jenis Akita Inu berkurang drastis, dan tersisa dalam tiga jenis berbeda: akita matagi, akita petarung, dan akita gembala.
Baris 104 ⟶ 102:
Akita mengalami pergantian bulu 2 kali dalam setahun.<ref name="Hachiko"/>
== Karakter dan
Terhadap anjing atau hewan lainnya, Akita Inu dapat berubah menjadi lebih agresif dan dapat menyerang mereka. Jika ada hewan peliharaan lainnya dirumah, seperti ikan besar, reptil, kucing atau anjing lainnya, maka pemilik harus lebih waspada.<ref name="Akita"/>
Baris 117 ⟶ 115:
Memiliki pekarangan yang besar dan berpagar merupakan kondisi yang cocok bagi aktivitas akita.<ref name="Hachiko"/> Akita merupakan tipe anjing yang kuat, dan dengan mudah dapat menarik kereta barang maupun menghadapai aktivitas yang berat.<ref name="Hachiko"/> Tetapi, bagaimanapun juga penting bagi akita yang masih berusia 18 bulan untuk tidak menarik beban yang berat, karena sendi dan tulang mereka masih belum berkembang dengan baik.<ref name="Hachiko"/>
Penting juga untuk membiarkan mereka berlatih sendiri.<ref name="Hachiko"/> Akita suka melompat, berlari dan bermain saat ia menginginkannya.<ref name="Hachiko"/> Mereka juga suka bermain dengan anak-anak, berlarian dan berkeliling.<ref name="Hachiko"/>
Akita seperti halnya anjing jenis lain, mereka menyukai berbagai jenis variasi latihan, yang tidak rutin sama setiap harinya.<ref name="Hachiko"/> Akita inu juga merupakan perenang yang baik.<ref name="Hachiko"/> Hindari akita untuk berenang saat cuaca dingin, karena bulu mereka akan sulit untuk kering saat temperatur bertambah dingin.<ref name="Hachiko"/>
|