Bioinsektisida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
. Tumbuhan yang dikenal terlebih dahulu berfungsi sebagai bioinsektisida dan telah diproduksi secara komersial diberbagai negara adalah Chrysanthemum cenerariaefolium (piretrin), Nicotiana tabacum (nikotin), dan Derris spp. (rotenon) (Prijono 1999). Penggunaan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penggunaan insektisida sintetik yang sering disebut pestisida nabati atau bioinsektisida (Kardinan 2002). == Potensi Bioinsektisida ==
Baris 8 ⟶ 9:
== bioinsektisida dari getah pepaya ==
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pengembangan getah pepaya sebagai di Indonesia adalah sebagai berikut: Pemerintah memberikan legalitas untuk berkembangnya bioinsektisida dari kulit jeruk di Indonesia, membantu program penelitian dan pengembangan, membuat program memasyarakatkan mengenai arti penting bioinsektisida bagi pertanian indonesia, memperketat keberadaan pestisida sintetik; sedangkan peran perguruan tinggi atau lembaga penelitian adalah meningkatkan penelitian dan pengembangan bioinsektisida; serta peran serta masyarakat dalam hal ini adalah membantu dalam merealisasikan pemanfaatan kulit jeruk sebagai bioinsektisida dan memasyarakatkan pentingnya bioinsektisida bagi pertanian indonesia dan peningkatan kesejah teraan petani.
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Rujukan ==
Agrios. 1998. Plant Pathologi. New York: Academic Press.
|