Budaya organisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
mengubah kultur-> budaya + rambu wikify
Serenity (bicara | kontrib)
Baris 36:
== Pengaruh budaya ==
=== Fungsi-fungsi budaya ===
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi.{{fact}}
Budaya memiliki sejumlah fungsi dalam organisasi.{{fact}} Pertama, hal ini berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau [[distingsi]] antara satu organisasi dengan organisasi lainnya<ref name=kultur/>. Kedua, hal ini memuat rasa identitas suatu organisasi<ref name=kultur/>. Ketiga, budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu<ref name=kultur/>. Keempat, budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi denan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan<ref name=kultur/>. Terakhir, budaya bertindak sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan<ref name=kultur/>. Fungsi terakhir inilah yang paling menarik<ref>O'Reilly, C. A. "Culture as Social Control: Corporations, Cults, and Commitment," ''Research in Organizational Behavior'', Greenwich, CT: JAI Press, 1996, hakl. 157-200.</ref>. Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main:
====Batas===
Pertama, hal ini berperan sebagai penentu batas-batas; artinya, budaya menciptakan perbedaan atau [[distingsi]] antara satu organisasi dengan organisasi lainnya<ref name=kultur/>.
====Identitas====
Kedua, hal ini memuat rasa identitas suatu organisasi<ref name=kultur/>.
====Komitmen====
Ketiga, budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu<ref name=kultur/>.
====Stabilitas====
Keempat, budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi denan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan<ref name=kultur/>.
====Pembentuk sikap dan perilaku====
Kelima, budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (''sense-making'') serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan<ref name=kultur/>. Fungsi terakhir inilah yang paling menarik<ref>O'Reilly, C. A. "Culture as Social Control: Corporations, Cults, and Commitment," ''Research in Organizational Behavior'', Greenwich, CT: JAI Press, 1996, hakl. 157-200.</ref>. Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main:
 
{{cquote|Dalam definisinya, bersifat samar, tanmaujud, implisit, dan begitu adanya. Tetapi, setiap organisasi mengembangkan sekmpulan inti yang berisi asumsi, pemahaman, dan aturan-aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari di tempat kerja... Hingga para pendatang baru mempelajari aturan, mereka tidak diterima sebagai anggota penuh organisasi. Pelanggaran aturan oleh pihak eksekutif tinggi atau karyawan lini depan membuat publik luas tidak senang dan memberi mereka hukuman yang berat. Ketaatan pada aturan menjadi basis utama bagi pemberian imbalan dan mobilitas ke atas<ref>Deal, T. E. {{en}}"Culture: A New Look Through Old Lenses," ''Journal of Applied Behavioral Science'', November 1996, hal. 501</ref>}}