Budaya organisasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
== Asal muasal kultur organisasi ==
{{wikify}}
Kebiasaan, tradisi, dan cara umum dalam melakukan segala sesuatu yang ada di sebuah organisasi saat ini terutama merupakan hasil atau akibat dari yang telah dilakukan sebelumnya dan seberapa besar kesuksesan yang telah diraihnya di masa lalu<ref name=kultur/>. Ini membawa kita ke sumber tertinggi budaya sebuah organisasi: para pendirinya.<ref>Schein, E. H. {{en}}"the Role of the Founder in Creating Organizational Culture," The Leader of the Future, San fransisco: Jossey Bass, 1996, hal. 61-62.</ref>
Secara tradisional, pendiri [[organisasi]] memiliki pengaruh besar terhadap budaya awal organisasi tersebut<ref name=kultur/>. Pendiri organisasi tidak memiliki kendala karena kebiasaan atau [[ideologi]] sebelumnya<ref name=kultur/>. Ukuran kecil yang biasanya mencirikan organisasi baru lebih jauh memudahkan pendiri memaksakan [[visi]] mereka pada seluruh anggota organisasi<ref name=kultur/>. Proses penyiptaan budaya terjadi dalam tiga cara<ref name=proses>Schein, E. H. {{en}}"Leadership and Organizational Culture," ''The Leader of the Future'', San Fransisco: Jossey Bass, 1996, hal. 61-62.</ref>. Pertama, pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang sepikiran dan seperasaan dengan mereka<ref name=proses/>. Kedua, pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara pikir dan berperilakunya kepada karyawan<ref name=proses/>. Terakhir, perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan, dengan demikian, menginternalisasi keyakinan, nilai, dan asumsi pendiri tersebut<ref name=proses/>. Apabila organisasi mencapai kesuksesan, visi pendiri lalu dipandang sebagai faktor penentu utama keberhasilan itu<ref name=proses/>. Di titik ini, seluruh kepribadian para pendiri jadi melekat dalam budaya organisasi<ref name=proses/>
== Karakteristik budaya organisasi ==
|