Teori kritis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
Dalam [[hubungan internasional]] teori kritis tidak terbatas pada suatu pengujian negara dan sistem negara tetapi memfokuskan lebih luas pada kekuatan dan dominasi di [[dunia]] secara umum.<ref>Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: Remaja Rosdakarya, hlm. 104.</ref> Teori kritis mencari pengetahuan bagi tujuan politis: untuk membebaskan kemanusiaan dari struktur politik ekonomi dan dunia yang menekan dan dikendalikan oleh [[Amerika Serikat]].<ref>http://people.ucalgary.ca/~rseiler/critical.htm</ref> Mereka berupaya untuk mendobrak dominasi global negara-negara kaya di belahan bumi [[Utara]] atas negara-negara miskin di belahan dunia [[Selatan]].<ref>Robert Jackson & Georg Sorensen. 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal.300</ref>
Pada dasarnya, teori kritis dipengaruhi oleh dua pemikiran utama. Yang pertama adalah teori kritis [[Frankfurt School]], yang sumber-sumber pemikirannya bisa dilacak dari pemikiran-pemikiran [[Habermas]], [[Adorno]], dan [[Max Horkheimer]], serta didukung oleh pemikir-pemikir lain seperti [[Herbert Marcuse]], [[Walter Benjamin]], [[Eric Fromm]], [[Albrecht Wellmer]], [[Karl-Otto Apel]], dan [[Axel Honneth]].
Walaupun membawa obsesi yang sama, yakni keinginan untuk meninjau kembali pemahaman mengenai masyarakat politik negara, kedua pengaruh ini mendorong perkembangan teori kritis dalam studi [[hubungan internasional]] yang bukan hanya membawa orientasi intelektual yang berbeda, akan tetapi cenderung [[eksklusif]] satu sama lain, dalam artian bahwa masing-masing tidak mengacu pada sumber-sumber intelektual teori kritis yang lain.<ref>http://www.answers.com/topic/critical-theory</ref> [[Linklater]], [[Jones]] dan [[Baynes]], misalnya, memfokuskan perhatian terutama pada [[teori normatif]] dan politik, mendasarkan sepenuhnya pemikiran-pemikiran yang dikembangkan dari teori kritis [[Frankfurt School]] dan hampir tidak memberikan pengakuan terhadap pengaruh [[Gramsci]].<ref>Habermas,J. 1981. Modernity Versus Postmodernity. New German Critique. Boston: Beacon Press. Hal.3-11.</ref> Sebaliknya, teori kritis yang didasarkan pada pemikiran Gramsci, seperti ditemukan dalam pemikiran [[Cox]], [[Harrod]] atau [[Gill]], yang cenderung berorientasi pada ekonomi politik, juga tidak menunjukkan adanya pengaruh pemikiran kritis Frankfurt School.<ref>{{en}} G.White.1984.Developmental States and Socialist Industrialization in the Third World."Journal of Developmental Studies", 21/1:97-120</ref>
|