'''Spektrofotometer''' merupakan alat yang digunakan untuk mengukur [[absorbansi]] dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau [[kuarsa]] yang disebut [[kuvet]].<ref name=capre> Caprette DR. 2005. Experimental Bioscience [terhubung berkala]. http://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/methods/protein/spectrophotometer.html [22 Agu 2009].</ref> Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari [[cahaya]] yang dilewatkan akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.<ref name=capre/><ref>Csuros M. 1997. Environmental Sampling and Analysis Lab Manual. CRC Press.</ref>
Spektrofotometer dibagi menjadi dua jenis, yaitu spektrofotometer ''single-beam'' dan spektrofotometer ''double-beam''.{{fact}} Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada ''single-beam'', cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.<ref name=val> Vallvey LFC, Fernandez MD, de Orbe I, Vilchez JL, Avidad R. 1997. Simultaneous determination of the colorants sunset yellow FCF and quinoline yellow by solid-phase spectrophotometry using partial least squares multivariate calibration. Analyst 122: 351-354.</ref> Perbedaan kedua jenis spektrofotometer tersebut hanya pada pemberian cahaya, dimana pada ''single-beam'', cahaya hanya melewati satu arah sehingga nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan yang dimasukan.<ref name=val/> Berbeda dengan ''single-beam'', pada spektrofotometer ''double-beam'', nilai [[blanko]] dapat langsung diukur bersamaan dengan larutan yang diinginkan dalam satu kali proses yang sama.{{fact}}<ref name=val/> Prinsipnya adalah dengan adanya ''[[chopper]]'' yang akan membagi sinar menjadi dua, dimana salah satu melewati blanko (disebut juga ''reference beam'') dan yang lainnya melewati larutan (disebut juga ''sample beam'').<ref>Roe S. 2001. Protein Purification Techniques: A Practical Approach. Oxford : Oxford University Press.</ref> Dari kedua jenis spektrofotometer tersebut, spektrofotometer ''double-beam'' memiliki keunggulan lebih dibanding ''single-beam'', karena nilai absorbansi larutannya telah mengalami pengurangan terhadap nilai absorbansi blanko.<ref name=wei> Wei YJ, Li KA, Tong SY. 1997. A linear regression method for the study of the coomassie brilliant blue protein assay. Talanta 44(5): 923-930.</ref> Selain itu, pada ''single-beam'', ditemukan juga beberapa kelemahan seperti perubahan intensitas cahaya akibat [[fluktuasi]] voltase.<ref name=wei/>