Rumbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ace:Meuria
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 18:
}}
 
'''Rumbia''' atau disebut juga (pohon) '''sagu''' adalah nama sejenis [[palma]] penghasil pati [[sagu]]. Nama-nama lainnya di pelbagai daerah di [[Sumatra]] dan [[Sulawesi]] adalah ''rumbieu'', ''rembie'', ''rembi'', ''rembiau'', ''rambia'', ''hambia'', ''humbia'', ''lumbia'', ''rombia'', ''rumpia''. Juga ''ripia'', ''lipia'', ''lepia'', ''lapia'', ''lapaia'', ''hula'' atau ''huda'' (pada berbagai bahasa di [[Maluku]]); ''ambulung'', ''bulung'', ''bulu'', ''tembulu'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''bhulung'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''kiray'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), dan lain-lain.
 
Dalam aneka bahasa asing dikenal sebagai ''sagu'' ([[Vietnam]]), ''sakhu'' ([[Thailand]]), ''sa:khu’u'' ([[Laos]]), dan ''Sago Palm'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]). Sementara nama ilmiahnya adalah ''Metroxylon sagu''.
 
== Pemerian ==
[[Berkas:Sago Palm Trees ESP PNG.jpg|thumb|left|180px|Belukar rumbia]]
Pohon palma yang merumpun, dengan akar rimpang yang panjang dan bercabang-cabang; tinggi tajuk 10 [[meter|m]] atau lebih dan diameter batang mencapai 60 [[sentimeter|cm]]. Daun-daun besar, majemuk menyirip, panjang hingga 7 m, dengan panjang anak daun lk. 1.5 m; bertangkai panjang dan berpelepah.
 
Sebagaimana [[gebang]], rumbia berbunga dan berbuah sekali (''monocarpic'') dan sudah itu mati. Karangan bunga bentuk tongkol, panjang hingga 5 m. Berumah satu (''monoesis''), bunga rumbia berbau kurang enak.
 
== Ekologi dan penyebaran ==
Rumbia menyukai tumbuh di [[rawa|rawa-rawa]] air tawar, aliran [[sungai]] dan tanah bencah lainnya, di lingkungan hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian sekitar 700 m [[dpl.]] Pada wilayah-wilayah yang sesuai, rumbia dapat membentuk kebun atau [[hutan]] sagu yang luas.
 
Diperkirakan berasal dari [[Maluku]] dan [[Papua]], sejak lama rumbia telah menyebar ke seluruh kepulauan [[Nusantara]], yakni pulau-pulau [[Sunda Besar]], [[Sumatra]], [[Semenanjung Malaya]], dan tak terkecuali di [[Filipina]], kemungkinan karena dibawa oleh peradaban manusia. Kini rumbia telah meliar kembali di banyak tempat.
 
== Kegunaan ==
[[Berkas:Metrox_sagu 071124 1512 stbu.jpg|thumb|left|180px|Daun dari pohon yang muda dipanen untuk membuat atap]]
{{Main|Sagu}}
Dari [[empulur]] batangnya dihasilkan tepung [[sagu]], yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. Pelbagai rupa makanan pokok dan kue-kue diperbuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis [[kultivar]]nya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 tahun.
 
Daun tua dari pohon yang masih muda merupakan bahan atap yang baik; pada masa lalu bahkan rumbia dibudidayakan (dalam ''kebon-kebon kiray'') di sekitar [[Bogor]] dan [[Banten]] untuk menghasilkan atap rumbia ini. Dari helai-helai daun ini pun dapat dihasilkan semacam tikar yang disebut ''[[kajang]]''. Daun-daunnya yang masih kuncup ([[janur]]) dari beberapa jenisnya dahulu digunakan pula sebagai daun rokok, sebagaimana pucuk [[nipah]].
 
[[Berkas:Rumbia_thatch_UN_071121-1327_stbu.jpg|thumb|left|180px|Atap rumbia]]
[[Umbut]]nya, dan juga buahnya yang seperti [[salak]], dimakan orang. Buah ini memiliki rasa [[Sepat (disambiguasi)|sepat]], sehingga untuk menghilangkan kelatnya itu buah rumbia biasa direndam dulu beberapa hari di lumpur atau di air [[laut]] sebelum dikonsumsi. Tempayak dari sejenis [[kumbang]], yang biasa hidup di batang dan umbut rumbia yang mati, disukai orang -dari Jawa hingga Papua- sebagai sumber [[protein]] dan [[lemak]] yang gurih dan lezat.
 
== Rujukan ==